Berita Sulbar
Akselerasi Pelaksanaan Program dan Anggaran, BKKBN Sulbar Bentuk Satgas Tekan Stunting
Selanjutnya, BKKBN Sulbar telah membentuk dan memberikan pembekalan Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 953 tim.
Penulis: Zuhaji | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulbar, rekonsiliasi dan rapat pengendalian penurunan stunting tingkat Kabupaten Mamuju, di Maleo Waterpark, Jl Arteri, Kelurahan Rimuku, Mamuju, Sulbar, Selasa (20/12/2022).
Kegiatan tersebut guna mengakselerasi pelaksanaan program dan anggaran serta menetapkan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan capaian kinerja BKKBN tahun 2023.
Sekretaris BKKBN Sulbar, Rusdiyanto Monoarfa menyampaikan beberapa poin perencanaan.
Pertama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) membentuk tim satuan tugas (satgas).
Satgas akan bertugas menjalankan arahan koordinator pelaksana PPS dan menyediakan dukungan teknis kepada pemerintah kabupaten/kota, OPD, dan pemangku kepentingan.
"Untuk TA Kabupaten Mateng dan Pasangkayu adalah sodara Joko," tunjuk Rusdiyanto meminta tim satgas berdiri.
Selanjutnya, BKKBN Sulbar telah membentuk dan memberikan pembekalan Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 953 tim.
Satu tim terdiri atas tiga orang yakni Bidan Kader PKK dan Kader KB dengan total keseluruhan 2859 orang (Mamuju Tengah 480 kader/160 Tim) yang mendampingi yang mau hamil, hamil, dan yang melahirkan di dalam keluarga.
BKKBN juga telah bekerjasama dengan Kementerian Agama (Kemenag), bagi yang nikah tidak hanya dikonseling tapi juga dilakukan pemeriksaan.
"Diperiksa kadar HB-nya, lingkar lengan atas, tinggi badan dan berat badan," jelasnya.
"Kalau HB-nya kurang dari 11,5 dia hamil, anaknya akan stunting, lingkar lengan kurang dari 23,5 hamil juga resiko anaknya stunting dan kurang berkualitas," tutup Rusdiyanto. (*)
Laporan Wartawan Tribunsulbar.com Zuhaji