Gempa Mamuju
BPBD Mamuju Siapkan 125 Tim Asessor Data Bantuan Rumah Rusak Gempa Tahap Dua
Kepala BPBD Mamuju Muhammad Taslim Sukirno mengatakan, awalnya data rumah rusak gempa tahap dua sebanyak 16.400 menjadi 19.800 rumah rusak.
Penulis: Abd Rahman | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Penanggunlanan Becana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju kembali melakukan pelatihan tim asessor penaganan pasca bencana rumah rusak dampak gempa di Kabupaten Mamuju, Kamis (1/12/2022).
Sebanyak, 125 orang tim asessor tersebut yang akan menilai rumah dampak gempa untuk data tahap dua.
Kepala BPBD Mamuju Muhammad Taslim Sukirno mengatakan, awalnya data rumah rusak gempa tahap dua sebanyak 16.400.
Namun, setelah pihaknya mengeluarkan surat untuk pendataan rumah terdampak gempa pada Februari 2022 lalu data itu bertambah dari 16.400 menjadi 19.800 rumah rusak.
"Kami dapat data rumah rusak dari masyarakat sebanyak 3.400, sehingga ada tambahan dari 16.400 itu menjadi 19.800,"ungkap Taslim kepada Tribun-Sulbar.com, di kantor Bupati Mamuju, Jl Soekarno Hatta, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis.
Taslim membeberkan, data tahap dua rumah rusak sebanyak 19.800 tersebut akan dilaksanakan penilaian ketegori.
"Data itu terdiri dari enam kecamatan yaitu, Mamuju, Kalukku, Tapalang Barat,Tapalang, Simboro, dan Bonehau," ungkapnya.
Ia menyebutkan, target pekerjaan penilaian kategori dari tim asessor ini tidak sampai satu bulan setelah itu datanya diserahkan ke BPBD Provinis Sulbar.
Kata dia, tim asessor ini akan bekerja secara profisonal dan akan benar-benar melakukan pendataan dari ketegori rumah rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan.
"Mereka akan turun ke masyarakat melihat dan menilai rumah rusak, mulai dari rusak berat, ringan hingga sedang," bebernya.
Taslim menambahkan, tim asessor ini akan dimonitoring oleh dari pihak TNI-Polri saat melakukan pekerjaan di lapangan.
"InsyaAllah kami target tidak sampai satu bulan dan teman-teman dari Babinsa dan Bhabinkatimbas akan terus memonitoring," tukasnya.
Taslim berharap, masyarakat jangan mengintervensi penilai atau tim asessor yang akan bertugas di lapangan nantinya.
"Karena kami sudah berikan pelatihan dan akan bekerja secara profisional," tandasnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman