Banjir Sulbar
Mensos Tri Rismaharini Tinjau Bencana Longsor di Gowa, Warga Majene: Datang Lihat di Sulbar Juga Bu
Di sana rombongan Kementerian Sosial memberikan bantuan ke para korban yang terdampak longsor.
Penulis: Ilham Mulyawan | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM - Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini meninjau lokasi longsor di ruas Jl Poros Malino, Desa Lonjoboko, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (19/11/22) hari ini.
Risma didampingi langsung Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Wakil Bupati Gowa, H Abd Rauf Malaganni.
Risma memantau langsung beberapa titik longsor di ruas Jl Poros Malino tersebut.
Baca juga: Pasca Banjir, Warga BTN Trans Kali Mamuju Kesulitan Air Bersih, PDAM Tak Mengalir
Baca juga: Banjir Hanyutkan 22 Rumah Warga di Tatibajo dan Sambalagia Majene, 80 KK Mengungsi dan Butuh Bantuan
Seusai meninjau lokasi, rombongan tersebut mendatangi posko siaga bencana.
Di sana rombongan Kementerian Sosial memberikan bantuan ke para korban yang terdampak longsor.
Mensos Risma juga menyalurkan santunan kepada 7 orang ahli waris korban bencana senilai Rp15 juta Per orang.
Serta bantuan logistik guna memenuhi kebutuhan korban terdampak bencana.

Bencana alam terparah di Sulsel memang terjadi di Malino, kemudian di Parepare, dimana terjadi banjir besar yang menutup akses jalan masuk dan keluar kota.
Namun, di Sulawesi Barat lebih parah.
Banjir, longsor, angin kencang hingga tanah bergerak terjadi di Sulbar sejak hujan deras, yang mengguyur Sulbar sejak Jumat (18/11/2022) dini hari.
Longsor menutup akses Jalan Trans Sulawesi jalur Mamuju - Majene, tepatnya di Desa Onang, Dusun Sumakuyu.

Belum lagi banjir di Dusun Tatibajo dan Dusun Sambalagia, Desa Salutambung, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene membuat 22 rumah warga hanyut dibawa aliran sungai yang meluap karena hujan lebat yang terjadi apda JUmat (18/11/2022) kemarin.
Sementara 30 rumah warga yang rusak berat, dan 80 kepala keluarga (KK) yang saat ini mengungsi.
Banjir juga terjadi di Mamuju, dengan ketinggian setinggi betis orang dewasa.
Hujan deras disertai angin kencang juga membuat atap dua rumah di Desa Dungkait, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), ambruk.