Longsor Majene
Warga Pasangkayu Habis Rp 150 Ribu Naik Katinting Hindari Longsor Onang Majene
Salah satu warga memilih naik perahu Katinting hindari longsor Onang Majene adalah Andika, warga Asal Kabupaten Pasangkayu.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Sejumlah warga memilih naik perahu Katinting menghindari longsor yang terjadi di Dusun Sumakuyu, Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene.
Longsor yang terjadi sejak Kamis (28/10/2022) memutus akses jalan yang menghubungkan beberapa kabupaten di Sulawesi Barat.
Salah satu warga memilih naik perahu Katinting adalah Andika, warga Asal Kabupaten Pasangkayu.
Pemuda ini rela merogoh kocek Rp 150 ribu untuk menuju daerah tujuannya di Kabupaten Polewali Mandar.
"150 ribu sama motor, " kata Andika saat ditemui di lokasi, Jumat (28/10/2022).
Meskipun jaraknya yang berdekatan atau memakan waktu 10 menit perjalanan melintasi bibir pantai, Andika lebih memilih naik perahu untuk menyebrang.
Apalagi kata Andika jalur yang tertimbun belum bisa dipastikan kapan bisa dilalui kendaraan.
Pasalnya, material longsor yang menimbun jalan cukup banyak sehingga membutuhkan waktu lama.
Dari pantauan tribun, penyediaan jasa penyebrangan berjumlah puluhan perahu.
Setiap perahu berbeda beda tarif ditawarkan. Ada yang memasang Rp 25 ribu per orang . Sebagian memasang tarif Rp 30 ribu.
Begitupun dengan kendaraan motor. Satu kendaraan ada Rp 50 ribu dan ada juga Rp 150 ribu.
Sekedar diketahui longsor terjadi di Dusun Sumakuyu, Desa Onang sejak Kamis malam.
Hingga pukul 16.00 wita siang hari ini belum bisa dilewati kendaraan baik roda dua maupun roda.
Termasuk pejalan kaki karena jalan ditutup sementara oleh petugas lantaran proses pembersihan lokasi masih berlangsung.