Gempa Mamuju Tengah
Gempa 4,3 Magnitudo Guncang Mamuju Tengah, Pusdatin BPBD: Tidak Ada Laporan Dampak Kerusakan
Berdasarkan hasil monitoring BMKG pada pukul 04:10:00 WITA, hasil monitoring terjadi gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 1 kali.
Penulis: Samsul Bachri | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR. COM, MAMUJU TENGAH - Gempa bumi berkekuatan 4.3 Magnitudo kembali mengguncang wilayah Mamuju Tengah, sekitar pukul 03.57 Wita dini hari, Minggu (9/10/2022).
Berdasarkan informasi dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Tengah bahwa hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 4.3.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,21 LS dan 119.40 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 16 Km Barat Daya Mamuju Tengah - Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.
Jenis dan Mekanisme Gempabumi
Dengan memperhatikan lokasi dan kedalaman hiposenter, menunjukkan bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif yang berdekatan dengan pusat episenter.
Dampak Gempabumi
Guncangan gempabumi ini dirasakan di Mamuju Tengah III MMI (Getaran dirasakan nyata di dalam rumah)
"Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu dan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut, " Kata Koordinator Pusdatin BPBD Mamuju Tengah, Risky
Kata ia, berdasarkan hasil monitoring BMKG pada pukul 04:10:00 WITA, hasil monitoring terjadi gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 1 kali.
Ia pun menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Kami imbau agar tetap tenang namun tetap waspada, hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, " Ujarnya.
Lanjut ia, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi untuk menghindari isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, " Pungkasnya.