Penemuan Ular
Damkar Mamuju Evakuasi 70 Ekor Ular Agustus-September, Terbanyak Piton
Jumlah ini belum termasuk empat ular yang sudah diamankan sejak awal Oktober 2022.
Penulis: Zuhaji | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Dua bulan terakhir, Dinas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan (Disdamkartan) Mamuju berhasil mengevakuasi 70 ekor ular.
"Iya dari bulan Agustus dan September 2022, jenisnya juga beragam," ucap Kepala Unit (Kanit) Penyelamatan Disdamkartan Mamuju, A Jubair saat ditemui TribunSulbar.com di Markas Damkar, Jl A Yani, Kelurahan Binanga, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (4/10/2022).
Jumlah itupun belum termasuk empat ular yang sudah diamankan sejak awal Oktober 2022.
Beberapa jenis ular yang berhasil diamankan diantaranya, ular piton, kobra, boiga, dan black mamba.
"Lebih sering ditangkap itu ular piton," tambah Bimo.
Bimo memperkirakan, pada bulan ini, reptil melata tersebut akan semakin banyak bermunculan.
Sebab, kondisi curah hujan di Mamuju terbilang cukup tinggi.
"Sudah masuk musim hujan, waktunya ular cari makan. Akan terus bertambah karena habitatnya rusak," jelasnya.
Sejuah ini, semua ular yang berhasil ditangkap akan diserahkan ke Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulbar.
"Kita percayakan ke BKSDA, mereka yang akan mencarikan tempat penangkaran," ujarnya.
Tak hanya itu, baru-baru ini A Jubair atau yang akrab disapa Bimo juga menuturkan Disdamkartan Mamuju mengevaluasi sarang tawon di BTN Maspol dan di Kantor Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Barat.
Dirinya mengeluh, kurangnya perlengkapan evaluasi yang kerap menyulitkan tim saat bertugas.
"Ular yang bermunculan mulai besar-besar, tidak mungkin kita gunakan alat yang kecil," kata Bimo.
Menurutnya, pekerjaan yang dilakukan kian berisiko namun terus dituntut bekerja maksimal.
"Kami tidak takut, hanya saja keselamatan tim lebih penting tidak jarang taruhannya nyawa," tutupnya.
Dari pantauan TribunSulbar.com, alat-alat penyelamatan yang dimiliki Disdamkartan Mamuju berupa beberapa stik crab atau stik penjepit, helm pelindung api, dan Alat Pelindung Diri (APD) lainnya khas pemadam.
Dari atribut-atribut tersebut, tidak cukup untuk melindungi diri dari serangan raptil berbisa maupun tidak. (*)
Laporan Wartawan Tribunsulbar.com Zuhaji