Pemilu 2024
Generasi Z Voice untuk Pemilu 2024
Peran penting generasi Z ( generasi post millennial ) yang akan punya pengaruh cukup besar terhadap jumlah partisipasi pada saat pemungutan suara.
Jika dikaitkan dengan pelaksanaan Pemilu serentak tahun 2024, tentu peranan dari generasi Z tidak bisa di abaikan, bahkan boleh dikatakan bahwa generasi Z akan sangat berpengaruh terhadap perolehan suara pada Pemilu 2024 nanti.
Salah satu alasannya ialah karena jumlah dari generasi Z cukup besar, bisa sampai 30-40 persen dari jumlah penduduk Indonesia saat ini.
Sehingga partisipasi politik generasi Z sangat substansial dan potensial karena dalam presentase jumlah pemilih generasi milenial akan banyak berkontribusi suara di Pemilu 2024 nantinya.
Generasi Z memiliki pengaruh tersendiri dalam pemilu selain karena jumlahnya yang cukup banyak, generasi Z juga hidup pada era digitalisasi informasi, di mana segala sesuatunya menggunakan internet atau media online.
Selain itu, dalam hal perubahan kultur politik dibutuhkan generasi milenial yang dapat menembus tirani yang telah terbangun oleh kepentingan oknum politik terdahulu yang menguasai aktivitas politik.
Generasi Z-lah yang mampu membangun dan mengubah hal tersebut sekaligus sebagai pemilik masa depan indonesia
Dengan jumlah yang cukup tinggi memungkinkan generasi Z akan menjadi target market dari tim sukses/tim pemenangan peserta pemilu nantinya.
Tidak mengherankan jika akan banyak tim sukses dan peserta pemilu sendiri yang akan menggalang suara generasi Z ke komunitasnya masing-masing nantinya. Memungkinkan juga, para peserta pemilu akan mengikuti dan menuruti selera dan harapan generasi muda agar memperoleh garansi suara ketika pemilu dilaksanakan.
Sehingga potensi jika nantinya suara generasi Z akan jadi ladang rebutan bagi setiap peserta pemilu. Seiring dengan hal tersebut pemahaman generasi Z dalam hal politik dan demokrasi hendaknya juga semakin dikembangkan melalui Pendidikan dan diskusrus politik, agar tidak hanya menjadi sasaran untuk mengikuti keinginan peserta pemilu untuk memiliki suara yang dimiliki oleh generasi Z.
Tetapi, perbangun dialektika yang rasional antara generasi Z sebagai pemilih dan para calon sebagai peserta pemilu.
Tentu akan disayangkan apabila generasi Z dengan jumlah yang begitu besar hanya dimobilisasi saja untuk menjadi pemilih, tanpa mereka mengetahui untuk apa mereka harus berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pemilu.
Kemudian akan lebih miris lagi jika generasi Z tidak punya kepedulian serta bersikap apatis terhadap pelaksanaan Pemilu 2024 nantinya, karena akan menjadi catatan buruk tersendiri yang akan menambah rentetan orang yang tidak ikut dalam pelaksanaan pemilu sebagai pemilih aktif (golput) nantinya.
Untuk itu, mengingat pemilu serentak tahun 2024 akan dihelat, bahkan tahapan pelaksanaan pemilu sudah dimulai sejak 14 juni 2022, penting untuk terus mengajak dan melibatkan generasi Z agar tidak alergi apalagi sampai apatis tentang perkembangan politik khususnya pelaksanaan Pemilu 2024 nantinya.
Karena jika generasi Z paham dengan hal yang berkaitan dengan kepemiluan, tentu akan menjadi story yang baik bagi pelaksanaan Pemilu 2024.
Dimana akan terlibat aktif, ikut melaksanakan pencoblosan, mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu tentang Pendidikan pemilih, serta program kepemiluan lainnya, dan masih banyak lagi hal positif yang bisa dilakukan untuk menambah knowladge tentang demokrasi dan pemilu sehingga kualitas dan kuantitas partisipasi Gen Z melegitimasi hasil pemilu yang berkualitas dan bermartabat.(*)