Cerita Dea Mahasiswi Asal Saletto Mamuju, Kuliah Sambil Kerja Jadi Barista & Kurir Pengantar Barang
Sampai ia masuk di perguruan tinggi, kemandirian itu tetap melekat pada dirinya, bekerja sambil kuliah.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Cerita Raddhia (21) mahasiswi Fakultas Pertanian jurusan Agribisnis, Universitas Tomakaka (Unika) Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Dea sapaan akrab Radhiah adalah warga Desa Saletto, Kecamatan Simboro, Mamuju.
Saat ini sudah semester lima, dan aktif menjadi salah satu pengurus organisasi di kampusnya.
Dea bercerita, sejak duduk di bangku SMP, ia mulai bekerja berjualan di lingkungan sekolah.
Sampai ia masuk di perguruan tinggi, kemandirian itu tetap melekat pada dirinya, bekerja sambil kuliah.
Tak tanggung-tanggung, ia bekerja sebagai barista atau membuat dan menyajikan kopi di warung kopi (Warkop) Tips Cofe Jl Andi Endeng, Kelurahan Karema.
Selain itu, ia juga bekerja sebagai kurir pengantar jemput barang, komunitasnya bernama Kurir Cantik Mamuju (Kurcan).
"Saya bekerja untuk mandiri, dalam memenuhi semua kebutuhan selama kuliah ini," terang Dea saat ditemui di sela-sela waktu kerjanya.
"Perekonomian di keluarga pas-pasan, saya belajar mandiri sejak duduk di bangku SMP, jualan di lingkungan sekolah," lanjutnya.
Dea bersyukur sebab ia salah satu penerima besiswa bidik misi, dimana uang semesternya dapat tertutupi.
Bidik misi yang ia peroleh digunakan untuk membayar semester, sementara untuk biaya kampus lainya dari hasil keringat sendiri.
Diceritakan, Dea memilik dua adik yang saat ini sekolah di pesantren dan satu orang kakak yang sudah menikah.
Ibunya tidak bekerja lagi atau hanya ibu rumah tangga biasa, sementara ayahnya menggarap sawah.
Dea juga menanggung biaya adiknya yang sekolah di pesantren dari hasil, kerja di warkop dan kurir.
"Setiap bulan saya kirimkan uang kebutuhan sekolah di pesantrennya di Majene, kalau ada lagi saya dapat," tambahnya.