Berita Mamuju
Resmi Dikukuhkan, Pengurus MUI Sulbar Akan Buat Program Dakwah via Media Sosial, Sasar Milenial
Dalam pesannya, Masduki Ia pun menitipkan pesan agar MUI Sulbar dapat menyusun suatu program yang dapat membangkitkan penyebaran ajaran Islam lewat so
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Ilham Mulyawan
lihat foto
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pengurus dewan pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Barat (Sulbar) masa periode 2020-2025 resmi dikukuhkan di Hotel Maleo, Mamuju, Sabtu (17/9/2022) oleh Dilantik langsung pengurus MUI pusat KH. Masduki Bidlowi.
Pengukuhan dirangkaikan rapat kerja daerah untuk seluruh Pengurus selama dua hari 17-18 September 2022, dengan mengangkat tema mengukuhkan Islam wasathiya untuk membangun peradaban Sulbar yang malaqbi.
Ketua umum MUI Sulbar yakin KH Napis Djuaeni sementara wakil ketua umum, H. Muflih B.Fattah yang tak lain adalah Kepala lanwil Kementerian agama Sulawesi Barat.
Seketaris umum MUI Sulbar dijabat Muh Sahlan, dan wakil sekertaris umum dijabat oleh Abdul Hakim.
Pengukuhan juga dirangkaikan pameran 12 UMKM binaan Bank Indonesia (BI) Sulbar.
Dalam pesannya, Masduki Ia pun menitipkan pesan agar MUI Sulbar dapat menyusun suatu program yang dapat membangkitkan penyebaran ajaran Islam lewat sosial media.
"Kerena perkembangan saat ini, para pemuda banyak bergelut di dunia maya, dakwa MUI harus memasuki itu," terang Masduki Bidlowi.
Ia melanjutkan, program yang dimaksud ialah penyebaran dakwa melalui media sosial.
Hal itu sesuai dengan perkembangan zaman anak mudah yang aktif di dunia digital dan teknologi.
Salah satu contohnya yakni membuat sebuah video pendek yang isinya berupa dakwah islamiah.
"Tentunya program media digital itu, perlu pelatihan-pelatihan terlebih dahulu, sehingga saya berharap itu dilaksanakan," tambahnya.
Ia berharap kolaborasi antara pengurus membuat sebuah program media digital dalam konteks dakwa.
Sementara itu, ketua MUI Sulbar yang baru dikukuhkan Napis Djuaeni mengucapkan banyak terima kasih atau kedatangan pengurus MUI pusat.
Napis Djuaeni akan menindaklanjuti program kerja pelatihan media digital dalam konteks dakwa.
"Saya sependapat dengan beliau, sekarang ini harus ada mujahid digital, menyampaikan pesan agama lewat sosial media," terang Napis Djuaeni.
