Beasiswa Manakarra

Nasib Lukman Umar Kepala Ombudsman Sulbar Diujung Tanduk Imbas Beasiswa Manakarra

Mahasiswa HMI Mamuju meminta Lukman Umar mundur dari jabatannya sebagai kepala ombudsman karena dinilai melanggar kode etik.

Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Fahrun Ramli
Kepala Ombudsman Sulbar, Lukman Umar saat menemui massa aksi dari HMI Mamuju di kantornya Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Karema, Mamuju, Sulbar, Rabu (14/9/2022). 

Sehingga, pengembalian dilakukan kembali sesuai peruntukannya.

Ayah dua anak ini menceritakan bagaimana menyelesaikan kasus tersebut dengan operasional terbatas.

"Hampir setiap hari kita ke Polman ganti-gantian untuk menyelesaikan kasus ini," tuturnya.

Dirinya bersama tiga asisten merangkap jabatan hingga menjadi supir.

Namun, dengan kerja keras dan ikhlas Ombudsman bisa eksis sampai saat ini.

Hampir seluruh elemen masyarakat tahu kinerja Ombudsman.

"Itu juga berkat wartawan membantu kami selama ini, bahkan selama dua tahun uang pribadi dipake untuk

kerjasama dengan media," ujarnya.

Tahun 2015 Ombudsman memulai merekrut pegawai secara resmi.

Sehingga, saat ini sudah ada 40an pegawai dimiliki Ombudsman Sulbar.

Dosen STIE Muhammadiyah Mamuju menyebut setiap tahunnya rata-rata dua ratus aduan secara resmi.

Namun, ancaman juga sering didapatnya.

Akan tetapi dia menganggap sebagai tantangan, meski itu menghadapi penguasa itu sendiri.

Dirinya memberikan berbagai contoh kasus dihadapi dengan situasi berbeda-beda pula dalam menyelesaikannya.

"Alhamdulillah bisa kita lalui semua," tuturnya.

Lukman mempunyai resep sendiri sebelum beraktivitas.

Dirinya menyempatkan salat Dhuha.

"Jadi setiap melakukan mediasi atau beraktivitas di luar pasti saya shalat duha dulu," ujarnya.

Keberhasilan Lukman juga tak lepas dari dukungan sang istri, Mira Pasolong.

Mira adalah aktivis perempuan Sulbar.

Juga penulis dan telah melahirkan banyak novel.

Salah satu karyanya adalah Singgasana Tak Bertuah

Jabatan Lukman Umar tersisa dua tahun.

Dan berharap bisa meninggalkan dedikasi dan jejak pekerjaan baik untuk seluruh karyawan.

"Karena selalu saya pesankan datanglah ke Ombudsman menjadi perekat. Menjaga Ombudsman sesuai marwahnya menjadi pengawas dan pencegahan terjadinya maladministrasi," tutupnya.(*)

Pendidikan Formal

1. SD PPSP IKIP Ujung Pandang Tahun 1979-1984

2. SMP Negeri 8 Ujung Pandang Tahun 1984-1987

3. STM Negeri 1 Ujung Pandang Tahun 1987-1990

4. S1 : IKIP Ujung Pandang Tahun 1991-1998

5. S2 : Universitas 45 Bosowa Tahun 2011-2013

Pengalaman organisasi

1. Remaja Masjid Mujahidulkhumiyah Karuwisi Tahun 1987-1991

2. Karang Taruna Karuwisi Tahun 1989-1991

3. Ikatan mahasiswa Muhammadiyah Sulsel Tahun 1993-2000

4. Pemuda Muhammadiyah Sulbar Tahun 2005-2015

5. KNPI Mamuju Tahun 2001-2005

6. KNPI Sulbar Tahun 2006-2016

Riwayat pekerjaan

1. PT. Barata Indonesia Tahun 1990-1991

2. SMK Negeri 1 Rangas Mamuju Tahun 2000-2008

3. Dosen STISIPOL Tanratupatanabali Tahun 2004-2007

4. Pengawas Pemilu provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008-2013

5. Dosen STIE Muhammadiyah Mamuju Tahun 2013-sekarang

6. Dosena/Fakultas UT Kelas Mamuju Tahun 2018-sekarang

7. Ombudsman RI Perwakilan Sulbar Tahun 2013-sekarang

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved