Festival Sandeq 2022
7 Sandeq Klasik Kompetisi di Pantai Manggar, Penilai dari Universitas Mulawarman dan Horst Liebner
Panitia Festival Sandeq 2022 Muhammad Ridwan Alimuddin mengatakan, peniliaan sandeq klasik dilihat dari sisi klasik atau bentuk kekunoanya.
Penulis: Abd Rahman | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kompetisi sandeq klasik turut mewarnai event Festival Sandeq 2022.
Sebanyak tujuh sandeq klasik dinilai oleh panitia Festival Sandeq 2022 di Pantai Manggar, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (8/9/2022).
Diketahui, Festival Sandeq 2022 diikuti 35 sandeq. Sebanyak 28 sandeq masuk dalam lomba atau adu kecepakan.
Sementara 7 sandeq klasik tidak masuk dalam kategori lomba.
Penilai didatangkan dari Dosen Budaya Universitas Mulawarman, Dahri Dahlan.
Satu penilai lainnya adalah Horst Liebner, peneliti maritim asal Jerman sekaligus penggagas lomba sandeq sejak tahun 1995.
Pantauan Tribun-Sulbar.com, di atas perahu sandeq klasik terdapat alat-alat tradsional, seperti alat penerang, tempat air terbuat dari tanah, dan alat masak.
Adapula, kelapa, gula merah, kayu bakar, dan beberapa alat tradsional lainya.
Kondisi itu, menggambarkan kehidupan para nelayan Mandar dahulu kala saat berangkat melaut menggunakan Perahu Sandeq.
Panitia Festival Sandeq 2022 Muhammad Ridwan Alimuddin mengatakan, peniliaan sandeq klasik dilihat dari sisi klasik atau bentuk kekunoanya.
"Kompetisi sandeq klasik ini bukan dilihat dari kecepatan tapi dilihat dari segi kunonya sandeq tersebut," kata Ridwan.
Kata Ridwan, peneliaan 7 sandeq merupakan perahu sandeq yang asli yang dulu digunakan para nelayan Mandar.
"Sandeq klasik ini digunakan nenek moyang kita pelaut Mandar menjelajahi pulau-pulau di Indonesia," bebernya.
Ia menyembutkan, sandeq klasik ini digunakan menangkap ikan hingga sampai ke Jawa dan Tidore.
Kemudian, sandeq ini juga digunakan membawa rempah-rempah ke pulau-pulau yang ada di nusantara.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman