Tetap Profesional Meski Pengetahuan Terbatas, Disdamkartan Mamuju Perlu Pengembangan SDM
Selain itu, Bimo juga menuturkan dibutuhkan pelatihan dan keterampilan khusus untuk menangani hewan berbisa dan berbahaya seperti ular.
Penulis: Zuhaji | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Mamuju terus berupaya profesional dalam melaksanakan pelayanan kemasyarakatan.
Salah satunya dengan memaksimalkan Sumber Daya Manusia yang ada.
Kepala Unit (Kanit) Penyelamatan Damkar Mamuju, A Jubair mengatakan selama ini pihaknya hanya belajar otodidak khususnya terkait evakuasi rescue.
"Kita belajar sendiri, awalnya saja juga takut tapi ini tugas," kata pria yang akrab disapa Bimo kepada Tribun-Sulbar.com, Rabu (7/9/2022).
Di tengah keterbatasannya, Disdamkartan Mamuju akan memaksimalkan pelayanan kepada warga.
Dengan harapan, dapat menjawab kebutuhan masyarakat dalam pelaksanaan pemadam kebakaran maupun penyelamatan.
"Kita sebenarnya masih banyak kekurangan, makanya kami selalu belajar dan bertanya ke teman-teman Manakarra Pets," ujarnya.
Selain itu, Bimo juga menuturkan dibutuhkan pelatihan dan keterampilan khusus untuk menangani hewan berbisa dan berbahaya seperti ular.
Keinginan untuk berkembang merupakan sebuah proses mendasar dan hal tersebut dirasa sangat penting.
Terlebih Disdamkartan Mamuju tidak hanya menyelamatkan, akan tetapi di waktu yang bersamaan mereka juga mempertaruhkan nyawanya.
Sebelumnya, sejak Agustus 2022 lalu Disdamkartan Mamuju menerima permintaan penanganan 10 evakuasi beberapa jenis reptil melata.
"Terakhir kemarin yang ular sanca lima meter, kami susah payah karena ukuran yang jaul lebih besar dari biasanya," kata Bimo.
Bimo berharap, pemerintah menyediakan penangkaran khusus bagi repti berbahaya maupun untuk satwa-satwa endemik yang ada di Sulawesi. (*)
Laporan Wartawan TribunSulbar.com Zuhaji