Berita Mamuju
Tiga Alasan Warga Tolak Pembangunan PLTA Kalumpang
Penolakan ini bukan tanpa alasan, menurut warga, pembangunan PLTA akan mengancam situs sejarah yang ada di Kecamatan Kalumpang.
Penulis: Abd Rahman | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Warga di kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat menolak rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sekitar tempat tinggal mereka.
Penolakan ini bukan tanpa alasan, ada tiga alasan warga menolak.
Menurut warga, pembangunan PLTA akan mengancam situs sejarah yang ada di Kecamatan Kalumpang.
Situs sejarah yang dimaksud yakni Sipakko, yang berada di tanah Kalumpang harus diajaga.
Baca juga: Hipmakar Desak Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik Menolak Pembangunan PLTA di Kalumpang
Baca juga: Akmal Malik Pastikan Pemprov Belum Keluarkan Izin Lingkungan PLTA Kalumpang
"Ada situs sejarah yang harus kita lestarikan, pembangunan PLTA itu akan merusak situs ini," kata Ketua Forum Kalumpang Raya (FKM) Sudirman, Senin (29/8/2022).
Selain itu, di lokasi rencana pembangunan PLTA Karama di kawasan bantaran sungai, juga terdapat makam para leluhur.
Bahkan masyarakat di Kalumpang masih menggunakan sungai, sebagai sarana transportasi dari kampung ke kampung.
Kemudian, PLTA yang dibangun oleh PT DND Hydro Ecopower itu akan berdampak pada ekosistem sungai, hutan tempat mata pencaharian warga dan akan sering terjadinya banjir bandang.
"Dampaknya hingga ke Kecamatan Bonehau dan akan berimbas kepada masyarakat dan alam," ujarnya.