Modal Kepercayaan, Akbar Hidupi Keluarga dengan Berjualan Telur hingga Anak Sarjana

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pedagang telur yang satu ini bernama Muhammad Akbar.

Orang-orang mengenalnya Akbar Telur.

Ayah lima anak ini mulai berdagang sejak 2002 di Pasar Sentral atau Pasar Lama Mamuju, Jl Letjend Hertasning, Kelurahan Binanga, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Diusianya yang sudah 49 tahun, Akbar baru saja dikaruniai bayi kecil yang manis.

"Awalnya saya jual sendal dan sepatu di pasar," kata Akbar kepada Tribun-Sulbar.com, Rabu (24/8/2022).

Pada pertengahan tahun 2014, ia memberanikan diri beralih menjadi distributor telur.

Kebetulan, Kabupaten Pinrang, tempat asal kelahirannya ada banyak peternak telur.

" Iye, saya stok telur dari Pinrang," ujarnya.

Hanya dengan modal kepercayaan para peternak memberikan telur kepada Akbar untuk didistribusikan ke pasar.

"Modal awalnya dulu Rp 30 juta karena harga telur satu piring/rak hanya Rp 30 ribu," sebut Akbar.

Sekarang dengan omset sebesar Rp 50 juta per minggu, Akbar dapat menghidupi ke lima anak beserta istrinya.

"Itulah yang diputar karena ini kan modal percaya, pendapatan kotor saya hanya Rp 2 juta terpotong operasional mobil," tambah Akbar.

Di masa pandemi Covid-19, Akbar pernah merasakan kerugian cukup besar yaitu Rp 20 juta lantaran pasokan telur meningkat sementara permintaan pasar sangat minim.

"Tidak ada yang ambil telur, jadi harganya diturunkan Rp 100 ribu bisa dapat empat piring telur," katanya.

Anak pertama Akbar, sarjana yang baru saja lulus tahun ini di salah satu kampus Kota Makassar.