Lidi Kelapa Sawit
Chalid Optimis Sapu Lidi Kelapa Sawit Mamuju Tengah Bisa Diekspor ke India
Sapu lidi kelapa sawit di Mamuju Tengah selama ini dikumpul dan dibiarkan membusuk di sekitar pohon kelapa sawit, ternyata memiliki nilai ekonomis.
Penulis: Samsul Bachri | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH – Pemanfaatan lidi kelapa sawit menjadi sapu lidi jadi peluang usaha baru di Mamuju Tengah.
Sapu lidi kelapa sawit selama ini dikumpul dan dibiarkan membusuk di sekitar pohon kelapa sawit, ternyata memiliki nilai ekonomis.
Bahkan berpeluang menjadi salah satu komoditi ekspor di Mamuju Tengah yang bernilai tinggi ke India.
Peluang ini dimanfaatkan oleh Chalid Eka Mashaf, pria 41 tahun asal Kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan.
Melihat bahan baku melimpah, Chalid optimis, Mamuju Tengah potensi menjadi salah satu daerah pengekspor lidi kelapa sawit.
“Di sini kan salah satu daerah penghasil sawit, tentu sangat potensi,” ungkap Chalid saat ditemui di gudang penampungan lidi kelapa sawitnya, di Jalan Poros Topoyo-Palu, Desa Tobadak, Tobadak, Mamuju Tengah, Kamis (11/8/2022) jelang petang kemarin.
Untuk itu, sejak bulan Mei 2022 lalu, ia memutuskan menjadi pengepul lidi kelapa sawit.
Dengan modal pengalaman dan koneksi selama menjadi karyawan ekspedisi pengangkutan batu bara di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Serta rajin mengikuti pelatihan ekspor impor selama di Jakarta, adalah modal besar baginya untuk menjalankan usaha tersebut.
Hingga kini, ia bersama beberapa karyawannya yang tersebar di wilayah Mamuju Tengah, telah mengumpulkan lidi kelapa sawit sekitar 6 ton.
“Alhamdulillah, kurang lebih tiga bulan beroperasi, kami sudah kumpulkan sekitar 6 ton,” tuturnya.
Meski masih jauh dari target standar pengiriman ekspor yakni 25 ton sekali pengiriman, Chalid optimis lidi yang dikumpulnya dapat diekspor tahun ini.
“Insya Allah, akhir bulan depan atau paling tidak awal Oktober tahun ini bisa kirim ke India,” ungkap Chalid optimis.
Sebagai persiapan ekspor, lidi kelapa sawit yang dibelinya sesuai dengan standar ekspor yakni panjang 90 centimeter.
Adapun per kilogram lidi kelapa sawit dibelinya dengan harga Rp 2.500.
Lebih lanjut ia katakan, dengan adanya usaha ini, bisa menambah sumber penghasilan, terutama para ibu rumah tangga.
Ia berharap, warga Mamuju Tengah yang mayoritas petani sawit dapat melihat peluang ini.
Sehingga lidi kelapa sawit yang selama ini mungkin dianggap tidak berguna, bisa bernilai ekonomi.
Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri
