Berita Mamuju
Siswa SMPN2 Mamuju Masih Belajar di Taman, Sekretaris Disdikpora: Tidak Soal, Lebih Dekat Alam
Sekretaris Disdikpora Mamuju Saharuddin menilai siswa belajar di ruang terbuka agar lebih dekat dengan alam
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) siswa SMPN 2 Mamuju tak semuanya dilaksanakan di ruang tertutup.
Sebagian siswa harus belajar di ruang terbuka, tepatnya di Taman Lalu Lintas, Jl Ahmad Yani, Kelurahan Karema, Mamuju.
Hal ini dikarenakan gedung sekolah mereka masih dalam tahap renovasi, karena rusak usai ikut kena dampak gempa besar pada Januari 2021 lalu.
Meski belajar di ruang terbuka, orangtua siswa meminta pemkab, dalam hal ini Dinas Pendidikan Mamuju agar segera menghadirkan tenda darurat, sebagai tempat melangsungkan proses belajar.

Pasalnya sudah menjelang satu tahun, siswa belajar di ruang terbuka, suara bising kendaraan turut mengganggu.
Menanggapi sorotan ini, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Mamuju, Saharuddin menanggapi santai.
Dia menyebutkan konsep belajar diruang terbuka adalah inisiatif pihak sekolah.
"Belajar di alam terbuka itu saya kira tidak ada persoalan, siswa juga lebih dekat dengan alam sekitar," ujar Saharuddin saat ditemui di kantor Disdikpora Jl Kurugan Bassi, Kelurahan Rimuku, Rabu (10/8/2022).
Dikatakan bukan berarti tak ada sarana gedung atau ruang kelas, namun dalam proses renovasi.
"Bukan berarti pula Dinas Pendidikan terkesan membiarkan, tapi itu sudah konsep yang dipilih pihak sekolah, materi yang diterima tetap efektif," lanjutnya.
Ia berujar, hanya sebagian saja siswa SMPN 2 Mamuju belajar di taman, sebagainya lagi numpang di gedung sekolah lainnya.
Terdapat pula sebagian siswa belajar secar daring (dalam jaringan), dan juga tatap muka terbatas.
Dirinya meminta kepada para siswa agar sedikit bersabar sebab, proses renovasi sekolah sudah hampir rampung.
Salah satu siswi SMPN 2 Mamuju, Bintang mengaku meski belajar di taman, namun tetap efektif menerima pelajaran.
"Suara kendaraan sering mengganggu, tapi tetap efektif menerima materi," terang Bintang saat ditemui di taman.
Dia mengaku senang, belajar di ruang terbuka, namun lebih senang lagi jika belajar di ruangan kelas.
Bintang pun berharap agar renovasi sekolahnya cepat selesai dan dapat kembali masuk ke ruagan kelas.
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli