Info BPS Sulbar
BPS Sulbar: Juni Terjadi Inflasi 3,84 Persen di Mamuju
Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 90 kota di Indonesia pada Juni 2022, menunjukkan bahwa 85 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi
TRIBUN-SULBAR.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat, merilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kabupaten Mamuju untuk Juni 2022.
BPS menyebutkan, terjadi inflasi atau kenaikan harga barang di Mamuju.
Penyebabnya karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan, naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran.
Di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,58 persen.
Baca juga: Harga Sembako di Polman Jelang Idul Adha Masih Stabil, Cabe Besar Turun Jadi Rp 35 Ribu Per Kg
Baca juga: Dampak Banjir Malunda, Penjual Sembako Ini Ngaku Rugi 40 Juta
Disusul kelompok pakaian dan alas kaki 0,54 persen. Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah
tangga 0,29 persen.
Hingga kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,05 persen.
Menurut BPS, tingkat perubahan indeks tahun kalender pada Juni 2022 di Mamuju, mencatat inflasi 3,92 persen dan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun, mulai Juni 2022 terhadap Juni 2021 menunjukkan adanya inflasi 3,84 persen.
Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 90 kota di Indonesia pada Juni 2022, menunjukkan bahwa 85 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi atau penurunan harga barang.
Inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 2,72 persen dan terendah terjadi di Pontianak sebesar 0,07 persen.
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 0,61 persen dan terendah terjadi di Tanjung Pandan sebesar 0,03 persen.
Bagaimana dengan Indeks Harga Konsumen Menurut Kelompok?
Berdasarkan hasil pemantauan harga eceran berbagai komoditas barang dan jasa yang dilakukan BPS di Kota Mamuju pada bulan Juni 2022, terjadi inflasi sebesar 0,69 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,11 pada bulan Mei 2022 menjadi 112,88 pada bulan Juni 2022. Sedangkan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (Juni
2022 terhadap Juni 2021) adalah inflasi 3,84 persen.
Akibat naiknya harga yang ditunjukkan oleh naiknya enam indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,58 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,54 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan
bakar rumah tangga 0,29 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,05 persen; kelompok kesehatan 1,24 persen; kelompok transportasi 2,27 persen.
Lalu kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,37 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,30 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,21 persen.