Pernikahan Kakek dan Gadis

Gadis 24 Tahun di Polman Menikah dengan Kakek 70 Tahun

Kedua mempelai menikah di rumah Salma di Dusun Landi, Desa Baru, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polman pada Sabtu, (18/6/2022).

Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Nurhadi Hasbi
Sukri
Pernikahan beda usai di Kabupaten Polewali Mandar. Muhamma Kasim (70) menikahi seorang gadis muda usai 24 tahun, Salma di Dusun Landi, Desa Baru, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polman, Sabtu, (18/6/2022). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Seorang kakek berusia 70 tahun di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, meningkat dengan seorang gadis muda 24 tahun.

Pernikahan beda usai tersebut viral di media sosial.

Pasalnya, penganting pria dengan wanita terpaut jauh. Beda 46 tahun.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pekerja Bangunan di Mamuju Meninggal Usai Tersambar Petir

Penganting pria bernama Muhammad Kasim (70) dan wanita bernama Salma (24)."

Salah satu keluarga terdekat Salma, Yahyaddin mengatakan, Salma menikah atas dasar suka sama suka.

"Tidak ada paksaan atau dijodohkan memang dia juga mau" ucap Yahyaddin di rumah Salma, Selasa, (21/6/2022).

Kedua mempelai menikah di rumah Salma di Dusun Landi, Desa Baru, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polman pada Sabtu, (18/6/2022).

Pernikahan beda usai di Kabupaten Polewali Mandar. Muhamma Kasim (70) menikahi seorang gadis muda usai 24 tahun, Salma di Dusun Landi, Desa Baru, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polman, Sabtu, (18/6/2022).
Pernikahan beda usai di Kabupaten Polewali Mandar. Muhamma Kasim (70) menikahi seorang gadis muda usai 24 tahun, Salma di Dusun Landi, Desa Baru, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polman, Sabtu, (18/6/2022). (Sukri)

Yahya mengatakan, sekitar satu bulan lebih Salma dan Kasim berkenalan.

Kata dia, Kasim memang sering mengunjungi rumah Salma melakukan pendekatan.

"Biasa memang datang, ada rumah keluarganya juga di sini" katanya.

Salma menerima lamaran pria tersebut dengan mahar Rp 40 juta, dua cincin.

Beras tiga kwintal, beras ketan satu kwintal, gula 100 kilogram dan tepung 100 kilogram serta satu unit lemari pakaian.

Baca juga: BPBD Sulbar Apel Siaga Bencana di Pasangkayu, Amri Ekasakti: Semua Kabupaten Rawan Bencana

Yahya juga menepis tudingan bahwa pernikahan itu dijodohkan.

"Bukan dijodohkan kita ajak semua keluarga dan Salma untuk bicarakan ini dan semuanya sepakat tanpa adanya penolakan" ujar Yahyaddin.

Sebagai informasi, Salma merupakan lulusan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene.

Saat ini Salma menjadi tenaga pendidik di salah satu sekolah menengah atas di Kecamatan Tapango.

Sementara, pekerjaan mempelai laki-laki yakni seorang petani. (*)

Laporan wartawan TribunSulbar.com Kamaruddin

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved