Berita Pasangkayu

Kecewa dengan Janji Pemkab Pasangkayu, Warga Dusun Sari Maju Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan

Jalan yang mereka tanami itu adalah Jalan pendidikan, yang menghubungkan kampung Lelumpang dan Pagiang, masih wilayah Desa Polewali dan Desa Pagiang.

Penulis: Egi Sugianto | Editor: Ilham Mulyawan
ist
Warga Tanam pisha di tengah jalan, kecewa dengan pemerintah 

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Kekecewaan terhadap Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pasangkayu, ditunjukkan warga Dusun Sari Maju, Desa Polewali, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu.

Warga ramai-ramai tanam pisang di tengah jalan, Jumat (10/6/2022).

Jalan yang mereka tanami itu adalah Jalan pendidikan, yang menghubungkan kampung Lelumpang dan Pagiang, masih wilayah Desa Polewali dan Desa Pagiang.

Aksi sontak jadi perhatian, pasalnya saat warga tanam pisang di jalan bersamaan dengan acara pesta panen padi yang dihadiri langsung bupati.

Tanam pisang di tengah jalan
Tanam pisang di tengah jalan

Seorang warga Dusun Sari Maju, Rendi, membeberkan jalan tersebut pertama kali dilakukan pekerjaan pembukaan sekitar tahun 1995 dan baru sekali dilakukan peningkatan 5 tahun lalu.

"Menurut orang tua di sini, pembukaan jalan sekitar tahun 1995 lalu, dan disini ada fasilitas pemerintah SD dan SMP satu atap," katanya, kepada Tribun-Sulbar.com, dihubungi, Jumat (10/6/2022).

Disampaikan, aksi tanam pisang oleh sejumlah warga sengaja dilakukan.

Mereka mengira, Bupati Pasangkayu H Yaumil akan lewat di jalan itu, saat ada acara pesta panen tak jauh dari Jalan Pendidikan itu.

"Sengaja warga tanam pisang, kita ingin tunjukan ke bupati. Karena kami tahu ada acara pesta panen jadi sempat dikira akan lewat disini," ucapnya.

Menurut Rendi, warga yang akrab disapa pak Rokim itu, Jalan Pendidikan ini adalah satu-satunya jalan tani yang dijadikan akses alternatif antara warga Lelumpang dan Pangianh bahkan warga Salule.

Kecewa dengan pemkab pasangkayu, Warga tanam pisang di tengah jalan
Kecewa dengan pemkab pasangkayu, Warga tanam pisang di tengah jalan

"Panjang jalan ini, sekitar 1.5 kilo meter, petani banyak menikmati jalan ini sehingga kami butuh perhatian," ucapnya.

Selama ini, terang Rendi, warga merawat jalan dengan cara swadaya sehingga tetap bisa dilalui meski berlubang dan terjal akibat genangan air.

Sementara, kondisi jalan yang terpantau di lokasi sekitar pukul 14.36 WITA, sebagian badan jalan tersebut tergenangi air.

Kemudian, di sisi kanan dan kiri jalan, juga belum dibuatkan saluran air semacam drainase.

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Egi Sugianto

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved