Gempa Sulbar
Sudirman Pilih Mengungsi di Halaman Kantor Bupati Mamuju, Trauma Gempa Tahun Lalu
Apalagi, rumah milik Sudirman berada pemukiman padat berada di antara bangunan roku di kawasan Pasar Baru Mamuju.
Penulis: Abd Rahman | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU- Sudirman (50) harus kembali merasakan suasana di tenda pengungsian.
Pria empat anak itu, ikut merasakan guncangan bumi berkekuatan 5,8 Magnitudo pada Rabu 6 Juni 2022 kemarin.
Sudirman, berlari meninggalkan rumahnya usai gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Dia dan anak istrinya, mengungsi di halaman kantor Bupati Mamuju, Jl Soekarno Hatta, tak jauh dari kediamanya.
Pria asal Pinrang itu, sudah dua kali merasakan tidur tempat pengungsian.
Tahun lalu pada 15 Januari 2022, Sudirman dan ke empat anaknya harus terpisah karena guncangan dahsayat berekekuatann 6,2 Magnitudo.
Baca juga: Pemkab Mamuju Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 7 Hari
Baca juga: Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto Minta Warga Kembali ke Rumah Masing-masing
"Sudah dua kalimi ini kami merasakan pengungsian, gempa tahun lalu jadi pengalaman jadi saya trauma," kata pria berkumis itu saat ditemui di tenda pengungsian, Kamis (9/6/2022).
Sudirman mengaku, sangat trauma atas kejadian gempa bumi satu tahun silam.
Pristiwa itu sangat membuat ia khawatir karena saat kejadian dia dan keluarganya sempat terpisah.
"Malam kejadian itu saya terpisah dengan anak-anak, mana lagi hujan dan gelap gulita," kata Sudirman sambil mengenang kejadian tahun lalu.
Sehingga, gempa baru-baru ini membuat ia memilih meninggalkan rumahnya karena trauma yang dia alami.
Apalagi, rumah milik Sudirman berada pemukiman padat berada di antara bangunan roku di kawasan Pasar Baru Mamuju.
"Rumah saya ada di lorong, kiri kanan ada bangunan jadi sangat takut kita ini," bebernya.
Menurutnya, kejadian gempa kemarin hampir sama kejadian di tahun 2021 lalu.
"Jangan sampai kejadian ini kembali terulang, itu yang membuat kami trauma," sebutnya.
Dia hanya bisa berdoa agar tidak terjadi gempa susulan.
"Kita hanya berdoa agar tidak ada lagi gempa," pungkasnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun Sulbar.com, Abd Rahman