Gempa Sulbar
Rekam Jejak Sejarah Gempa Bumi di Sulbar, Berada di Jalur Ring of Fire, Terjadi Sejak 1967
Masih segar di ingatan, gempa bumi besar terjadi di Sulawesi Barat, tepatnya di Kabupaten Majene dan Mamuju pada Januari 2021 lalu.
Lima kecamatan terdampak, di antaranya Kecamatan Mamuju, Simboro, Tapalang, Tapalang Barat dan Kalukku.
Data terkini kerusakan lintas sektor di antaranya terjadi di Gedung serba guna milik pemprov Sulbar, kantor ortala pemprov, balitbangda, ketapang, DLHK pemprov Sulbar dan gedung disdukcapil Mamuju.
Pemerinth telah bergerak cepat menyediakan tempat pengungsian bagi warga.
Stadion Manakarra sebanyak 1.000 orang, kemudian jalur 2 jl Insinyur juanda sebanyak 500 orang, kantor bupati sebanyak 100 orang, Kantor TVRI 70 orang dan kecamatan tapalang barat 6.000 orang.
Sering Terjadi
Ternyata, gempa serupa tak sekali ini saja terjadi.
Gempa di Sulbar sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu.
Salah satunya gempa besar sudah terjadi sejak 1967, atau 55 tahun lalu.
Penyebabnya karena Sulbar segaris dengan Sulawesi Tengah dan Maluku.

Berada dalam lingkaran Ring of Fire atau lingkaran api.
Istilah yang menggambarkan daerah yang sering mengalami gempa, diakibatkan pergerakan lempeng tektonik di bawah lapisan bumi.
Pada bincang virtual yang dilaksanakan BMKG pada 3 Agustus 2021 lalu, Prakirawan BMKG Stasiun II wilayah Majene Hadi Nur Rohman mengatakan, Sulbar sejak dulu sudah menjadi 'langganan' persinggahan gempa besar.
Dia menyebutkan, gempa besar pertama kali melanda Polman dan Majene pada 11 April 1967, berkekuatan 6,3 magnitudo dengan korban jiwa 58 meninggal dunia.
Gempa ini juga menimbulkan tsunami.
Dua tahun berselang, tepatnya 23 Februari 1969 kembali terjaid gempa. Kali ini berkekuatan 6,9 magnitudo, dan menyebabkan 64 meninggal dunia. Sama seperti gempa besar pertama, juga terjadi tsunami.