Penipuan Berkedok Beasiswa
Orangtua di Mamuju Kena Tipu Rp22 Juta, Kenali Modus Penipuan Berkedok Beasiswa
Agar tak terjebak dengan aksi ini, kenali tanda-tanda penipuan dengan mengatasnamakan beasiswa.
TRIBUN-SULBAR.COM - Seorang orang tua murid di Kabupaten Mamuju bernama Mulyadi (33) sedang apes.
Dia menjadi korban penipuan oleh orang tidak dikenal dengan iming-iming beasiswa.
Mulyadi memiliki anak yang sedang belajar di Pesanteren Al-Furqan Hidayatullah Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Baca juga: BREAKING NEWS: Iming-iming Beasiswa, Orangtua Siswa di Mamuju Tertipu Rp 22 Juta
Awalnya, Mulyadi mendapat telepon dari si penipu dengan mengatasnamakan kepala sekolah Al-Furqan Hidayatullah Mamuju, Abdul Gaffar.
Selanjutnya, si penipu seolah-olah memberikan berita gembira kepada Mulyadi, bahwa anaknya mendapat beasiswa dari sekolah.
Sehingga, bapak dari siswa atas nama Nurul Aqila Ramadani itu langsung percaya lantaran si penipu itu mengatasnamakan dirinya sebagai kepala sekolah tempat anaknya belajar.
Mulyadi kemudian dimintai nomor rekening oleh si penipu, lalu diperintahkan untuk registrasi melalui Bank BRI.

Namun, saat melakukan registrasi korban justru mengisi voucher belanjar senilai Rp22 juta.
"Ternyata bukan registrasi itu, melainkan kode voucher belanja dari Bukalapak. Sama ceritanya dia ambil barang, saya yang bayar," jelas Mulayadi.
Korban penipuan mengalami kerugian Rp 22 juta rupiah yang ludes dari buku rekening miliknya.
Agar tak terjebak dengan aksi ini, kenali tanda-tanda penipuan dengan mengatasnamakan beasiswa.
Kuncinya, selalu lakukan cek dan ricek! Berikut ini ciri-ciri penipu yang membuat modus beasiswa.
1. Tidak ada nomor telepon
Tidak adanya nomor telepon menjadi salah satu ciri penipuan.
Walau pun ada alamat email, penipu jarang menggunakan nomor telepon.