Pilpres 2024
Pengamat Sampaikan PR Besar Ketua Umum Gerindra Jika Ingin Gandeng Puan di Pilpres 2024
"Puan saat ini berada di dalam PDIP yang merupakan partai penguasa untuk saat ini," kata Ahmad Khoirul dilansir dari kompas.com.
TRIBUN-SULBAR.COM - Faktor kekuatan politik, disebut menjadi alasan Puan Maharani menjadi pasangan ideal bagi Prabowo Subianto jika ingin maju sebagai calon presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hal itu diungkapkan Managing Director of Paramadina Public Policy Institute, Ahmad Khoirul Umam.
Menurut Ahmad Khoirul, Puan memiliki kekuatan politik riil dengan posisinya sebagai Ketua PDIP saat ini.
"Puan saat ini berada di dalam PDIP yang merupakan partai penguasa untuk saat ini," kata Ahmad Khoirul dilansir dari kompas.com.
Namun, kata dia, pekerjaan rumah (PR) besar Prabowo saat ini adalah bagaimana meyakinkan PDIP agar Ketua DPR RI tersebut mau mendampinginya di Pilpres 2024.
“Mengingat jarak elektabikitas PDIP dan Gerindra cukup signifikan, ataukah skemanya dibalik saja, Puan-Prabowo, namun Puan masih terkendala elektabilitas yang terbatas,” tuturnya.
Di sisi lain, Ahmad Khoirul juga menyoroti langkah Ketua Umum Partai Gerindra tersebut yang mendatangi pondok pesantren (Ponpes) Nahdlatul Ulama (NU) dalam rangkaian safari Idul Fitri 2022.
Salah satu ponpes yang didatangi Prabowo yakni Ponpes Buntet di Cirebon, Jawa Barat, pada 6 Mei 2022.
Dia menilai, safari tersebut memperlihatkan Prabowo ingin mendekati NU.
Hal ini tak lepas karena kelompok Islam yang pada Pilpres 2019 mendukungnya mati-matian kini sudah kecewa.
Ia memprediksi, Prabowo mempunyai harapan dengan memperbaiki hubungan bersama NU.
Dirinya bisa mendapatkan sebagian basis dukungan yang sebelumnya mendukung Joko Widodo-Maruf Amin.
Permasalahannya, kata dia, suara NU pada Pilpres 2024 kemungkinan tidak tunggal dan diprediksi terpecah.
Persoalan tersebut tak lepas karena banyak pihak yang mencoba mewakili suara NU.
Misalnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, Gubernur Jawa Timur Qofifah Indar Parawansa, dan aktivis NU Yenny Wahid.
“Belum lagi politisi-politisi baru dengan logistik besar yang merasa bisa membeli suara NU,” tegasnya.(*)
Artikel ini sebagian telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Pengamat Sebut 1 Hal Ini Jadi PR Besar bagi Prabowo jika Ingin Puan Jadi Pasangannya di Pilpres 2024