Mudik Lebaran 2022
Unit Penyelenggara Pelabuhan Mamuju Dirikan Pos Koordinasi Angkutan Laut Lebaran 2022
"Itu pun penumpangnya hanya ke pulau-pulau di Balabalakang. Seperti di Pulau Ambo, Salissingan dan Popongan," ujarnya.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU- Kantor Unit Penyelenggraa Pelabuhan (UPP) Kelas I Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) siap menyambut arus mudik lebaran Idulfitri tahun 2022.
Kantor yang berada di Jl Yos Sudarso Kelurahan Binanga itu mendirikan pos kordinasi angkutan laut lebaran.
Pos tersebut nantinya sebagai pusat informasi dan layanan seputar arus mudik.
Khusus bagi pemudik yang hendak pulang kampung lewat Pelabuhan kapal Perintis itu.
Sampai saat ini, Selasa (19/4/2022) terdapat satu kapal perintis, yakni KM Entebe Express.
Kapal berkapasitas estimasi 127 penumpang itu melayani rute tol laut atau pulau terluar.
Baca juga: Daftar Harga Tiket KM Entebe Express Rute Mamuju-Pulau Ambo-Kalimantan
Baca juga: Pesan Prof Husain untuk Calon Pjs Gubernur Sulbar, Singgung Penolakan Mahasiswa KKN

Mulai dari pulau yang masih berada di kawasan wilayah Kabupaten Mamuju hingga di luar kawasan.
Pulau terluar seperti pulau Ambo, pulau Popongan, pulau Salissingan, dan pulau Budong-Budong.
Sementara pulau luar kawasan Mamuju, ada rute Balikpapan dan Bontang, Kalimantan.
Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut dan Pelayanan Jasa, Kantor UPP Kelas I Mamuju, Nirwan Damang mengatakan, pos tersebut didirikan atas instruksi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.
"Di sini kita sudah buka dan sudah ada surat keputusan," terang Nurwa Damang saat ditemui di kantornya, Selasa (19/4/2022).
Dijelaskan pos kordinasi disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama arus mudik lebaran.
Meski demikian, kata dia, belum ada lonjakan penumpang hingga pemberangkatan terakhir.
Rata-rata jumlah penumpang hanya 50 orang dari kapasitas kapal perintis 127 orang.
"Itu pun penumpangnya hanya ke pulau-pulau di Balabalakang. Seperti di Pulau Ambo, Salissingan dan Popongan," ujarnya.
Ia mengaku, penurunan jumlah penumpang tersebut dirasakan setelah Kapal Feri tujuan Balikpapan-Mamuju kembali beroperasi.
Dikatakan waktu kapal Feri tidak beroperasi karena kerusakan dermaga, penumpang lewat kapal perintis.
Tapi setelah Feri beroperasi kembali, jumlah penumpang mulai mengalami penurunan.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli