Tagana Mamasa
Wabup Mamasa Marthinus Tiranda Ingatkan FK Tagana Bertugas dengan Tanggung Jawab
Menurut Wabup Marthinus Tiranda Tagana akan dihargai pada saat bertugas dan saat tidak bertugas, maka tidak dapat apa-apa.
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Wakil Bupati Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), Marthinus Tiranda, melantik pengurus Forum Komunikasi Taruna Siaga Bencana (FK-Tagana).
Kegiatan ini berlangsung di aula mini rumah jabatan bupati Mamasa, Jl Pendidikan, Mamasa Kamis (24/3/2022).
Pelantikan pengurus ini dihadiri Dandim 1428 Mamasa, Letkol Stevi Palapa, Kapolres Mamasa, AKBP Harry Andreas dan Kepala Dinas Sosial, Lonni.
Pada kesempatan ini, Wakil Bupati Mamasa mewakili Bupati Mamasa, H Ramlan Badawi melantik pengurus FK-Tagana Mamasa, periode 2021-2023.
Dalam sambutannya, Marthinus Tiranda menyampaikan dalam upaya pencegahan bencana, Tagana harus selalu siap.
Tagana juga harus selalu meningkatkan profesionalisme dalam menghadapi bencana.
Untuk itu, Tagana kata Marthinus, harus memiliki jiwa besar dan pikiran positif.
Menurutnya Tagana akan dihargai pada saat bertugas dan saat tidak bertugas, maka tidak dapat apa-apa.
"Kalau dibutuhkan akan dicari, tapi kalau tidak dibutuhkan mungkin akan dicaci," ujar Marthinus dalam sambutannya.
Dijelaskan Marthinus, Tagana memiliki peran penting untuk kemanusiaan.
Karenanya, Tagana mesti menjalankan tugas penuh rasa tanggungjawab.
"Tagana harus berjiwa besar dan menjalankan tugas dengan rasa tanggungjawab," ucapnya.
Bertepatan HUT ke-18 Tagana dan dilantiknya pengurus baru, Marthinus Tiranda berharap, Tagana dapat lebih aktif berperan baik pencegahan maupun penanganan pasca bencana.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Lonni mengatakan, ada kurang lebih 198 personel Tagana.
Personel ini kata dia, sudah bekerja dari tahun ke tahun yang direkrut dari masyarakat sipil.
Melalui pengurus yang baru, Lonni berharap Tagana lebih meningkatkan kapasitas dalam menjalankan tugas terhadap penganan bencana.
Dia mengaku menyadari, peran Tagan belum maksimal karena masih kekurangan sara dan prasarana.
Olehnya, ia berharap ada dukungan dari pemerintah daerah, khusunya penyediaan anggaran operasional.
Hal ini dimaksudkan agar dapat menunjang kinerja Tagana saat melakukan asesmen terhdap korban bencana.
"Ini juga sekaligus membantu kesejahteraan masyarakat, karena banyak kegiatan yang dilakukan Tagana di setiap Kecamatan," tuturnya.
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Semuel Mesakaraeng