Muhammadiyah Sulbar
Agenda Besar Muhammadiyah Sulbar, Wahyun: Dirikan Perguruan Tinggi Aisiyah di Bumi Mala'biq
Selain itu Wahyun menyampaikan keinganan Keinginan untuk membentuk perguruan tinggi 'Aisiyah di Bumi Mala'biq ini.
Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU- Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Barat (Sulbar), Wahyun Mawardi berharap bisa menyelesaikan program kerja disisa periode kepemimpinannya.
Hal itu disampaikan dalam sambutannya pada pembukaan Musyawarah Pimpinan Wilayah (Muspimwil) Muhammadiyah Sulawesi Barat ke III yang digelar Hotel Maleo Mamuju, Kamis (17/3/2022).
"Harapan kita semua adala bagaiman bisa menyelesaikan program kerja disisa periode ini. Tentu kita memacu diri untuk bekerja dengan maksimal," kata Wahyun Mawardi melalui rilis diterima TribunSulbar.com, Jumat (18/3/2022).
Muspimwil merupakan agenda untuk mengevelauasi program kerja dari pimpinan dan unsur pembantu pimpinan yang terdiri dari Majelis dan Lembaga yang ada dibawa naungan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulbar.

Ada Tiga agenda utama Muspimwil kata Wahyun, pertama Laporan Kegiatan Pimpinan beserta Majelis dan Lembaga.
"Kedua yakni masalah yang mendesak yang perlu kita lakukan yang perlu kita laksanaan, dan yang ketiga adalah usulan atau prasaran dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Se Sulbar," ungkap Wahyun yang juga Direktur Muhammadiyah Boarding School Mamuju ini.
Pada Kesempatan ini pula Wahyun menyampaikan realisasi dua agenda besar dalam bidang pendidikan.
Diantaranya, terbentuknya Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Polewali Mandar (ITBM Polman) dan perubahan bentuk STIE Muhammadiyah Mamuju Menjadi Universitas Muhammadiyah Mamuju (Unimaju).
Selain itu Wahyun menyampaikan keinganan Keinginan untuk membentuk perguruan tinggi 'Aisiyah di Bumi Mala'biq ini.
Sementara itu Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiy Prof. Dadang Kahmad dalam kesempatan memberikan sambutan secara Virtual mengatakan Muhammadiyah mesti bisa melakukan inovasi dalam melaksanakan dakwahnya perubahan di era disrupsi.
"Tantangan dakwah Muhammadiyah di abad kedua ini berbeda dengan sebelumnya. Kita diperhadapkan dengan dunia Teknologi Digital dimana masyarakat khsusunya generasi milenial lebih menyukai pengajian ataupun agenda keagamaan secara virtual ketimbang secara langsung atau offline," ucap Prof Dadang.
Sehingga, mampu merumuskan strategi dakwah untuk masuk dikalangan melinial ini.
Jika tidak punya strategi maka yakin dakwah tidak akan diminati masyarakat secara luas.
Bukan hanya karena kontennya tetapi juga keran model atau strategi yang digunakan yang sudah tidak familiar dikalangan mereka.
"Oleh karenanya mari kita berinovasi dalam berorganisasi yang mana kita ketahui bahwa di Muhammadiyah, berorganisasi adalah Ibadah," kunci Guru Besar Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung ini.
Kegiatan ini diikuti oleh Majelis dan Lembaga tingkat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulbar, Organisasi Otonom Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Se-Sulawesi Barat. (*)
Laporan Wartawan TRIBUN-SULBAR.COM, Habluddin