Bansos BPNT
Bansos di Mamasa Dinilai Tak Tepat Sasaran, Ramlan: Kita Akan Evaluasi
Bantuan sebesar Rp 200 ribu per bulan itu diduga disalahgunakan oleh penerima manfaat.
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Munawwarah Ahmad
TRBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), dinilai tidak tepat sasaran.
Pasalnya, bantuan sebesar Rp 200 ribu per bulan itu diduga disalahgunakan oleh penerima manfaat.
Salah satu sumber yang tak bersedia disebut identitasnya, mengaku menemukan beberapa penerima manfaat tidak menggunakan bantuan yang ia terima sesuai tujuan.
Kata dia, ada warga, setelah mendapat bantuan itu tidak dia gunakan membeli kebutuhan pangan.
Tetapi justru digunakan membeli minuman berupa tuak.
"Ada warga yang mengaku ke saya kalau uang yang dia terima tidak digunakan membeli kebutuhan pangan tapi dipakai mabuk," katanya.
Merespon itu, Bupati Mamasa, H Ramlan Badawi menuturkan, ia tidak setuju dengan adanya bantuan secara tunai diberikan kepada masyarakat.
Alasnya karena jika diberikan dalam bentuk uang, ada saja warga yang menggunakan membeli pulsa dan perbaikan motor.
"Sehingga kebutuhan pokok di dapur tidak tercapai karena tidak kena sasaran," ungkap Ramlan, saat dikonfirmasi Rabu (2/3/2022).
Padahal menurut dia, kondisi saat ini di Mamasa, warga masih sangat membutuhkan bantuan nontunai dalam bentuk barang.
Di tahun sebelumnya menurut dia, bantuan pangan tepat sasaran karena diberikan dalam bentuk barang.
Namun kebijakan pemerintah tahun ini, bantuan diberikan langsung melalui Pos dalam bentuk uang.
"Tetapi kami beberapa kepala daerah akan mengusulkan ke kementerian sosial agar dikembalikan seperti semula. Dan ini akan kita evaluasi," tandasnya.
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com/Semuel Mesakaraeng