Harga Kedelai Naik
Harga Kedelai Naik, Produsen Tahu Tempe di Mamuju Terpaksa Naikkan Harga
Salah satu pengrajin tahu tempe yang berada di Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Karema, mengeluhkan kenaikan harga kedelai.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Harga kedelai di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) mengalami kenaikan.
Kedelai ialah bahan baku yang dibuat menjadi tempe dan tahu.
Salah satu pengrajin tahu tempe yang berada di Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Karema, mengeluhkan hal tersebut.
Kenaikan harga kedelai sejak Senin (14/2/2022) empat hari yang lalu, higga saat ini.
Akibat kenaikan harga kedelai pengrajin tahu dan tempe tersebut mengaku mengalami kerugian.
Sebeb modal yang dikeluarkan bertambah untuk membeli bahan baku kedelai tersebut.
Menurut, Astina, pengrajin tahu dan tempe, yang ditemui di pabriknya mengatakan kenaikan harga berkisaran Rp 2 ribu per kilogram (kg).
Sebelumnya harga kedelai Rp 10 ribu per kg, kini harga kedelai di pasaran sudah mencapai Rp 12 ribu per kg.
"Naiknya harga kedelai di pasaran berdampak pada tahu dan tempe yang saya produksi harganya ikut naik, sebab modal bertambah," terang Astina kepada Tribun-Sulbar.com, Rabu (16/2/2022).
Dia pun terpaksa menaikan harga tahu dan tempe yang ia produksi di usaha pengrajinya itu.
"Terpaksa kami menaikan harga tahu dan tempe yang kami produksi," lanjutnya.
Harga tahu yang biasanya dia jual dengan harga Rp 55 ribu per kotak kini di jualnya dengan harga Rp 60 ribu perkotak.
Begitu pula dengan harga tempe hasil olahan dari bahan baku kedelai tersebut, harganya harus dinaikkan.
Kenaikan haraga tahu dan tempe dari usaha pengrajin tersebut berimbas pada pedagang gorengan, utamanya tahu dan tempe.
Pihak pengrajin tahu dan tempe berharap agar harga kedelai kembali normal seperi biasa.
"Kalau normal harga kedelai maka harga tahu dan tempe bisa kembali seperti sebelumnya," beber Astina.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Usaha-pengrajin-tahu-dan-tempe-miliki-Astina-di-Mamuju.jpg)