Hari Valentine
1.000 Bungkus Cokelat di Toko Anugerah Mart Mamuju Tengah Terjual di Hari Valentine
Namun dalam perkembangannya, saat ini banyak juga orang-orang dari negara-negara di luar Eropa yang ikut merayakan Hari Valentine.
Penulis: Samsul Bachri | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Tanggal 14 Februari banyak dirayakan orang sebagai Hari Valentine.
Perayaan Hari Valentine yang disebut juga sebagai hari kasih saya ini banyak dirayakan oleh orang dari negara-negara barat, terutama Eropa.
Namun dalam perkembangannya, saat ini banyak juga orang-orang dari negara-negara di luar Eropa yang ikut merayakan Hari Valentine.
Salah satu hal yang paling identik dengan perayaan Valentine adalah cokelat.
Bersama bunga, cokelat menjadi kado yang sering diberikan oleh pasangan ketika perayaan Hari Valentine.
Tak heran, penjualan cokelat pun meningkat dibeberapa mini market.
Salah satunya, Anugrah Mart yang ada di Jl. Poros Mamuju-Palu, Topoyo Kecamatan Topoyo, Mamuju Tengah.
Penjualan cokelat jenis Silver Quin meningkat sejak Minggu (13/2/2022).
Marekting minimarket Anugerah Mart, Ari (24) mengaku sejak kemarin penjualan cokelat (Silver Quin) meningkat.
“Sedikitnya, sampai saat ini sudah ada 1.000 bungkus cokelat terjual,” ungkap Ari kepada Tribun-Sulbar.com, Senin (14/2/2022).
Kata ia, pembelinya di dominasi para remaja.
“Di dominasi remaja laki-laki pak,” pungkasnya. Ia sebutkan selain Cokelat, juga ada beberapa jenis penjualan hadiah lainnya.
Tak Selalu identik dengan Cokelat
Dilansir dari Kompas.com, dari Smithsonian Magazine dan History.com, cokelat merupakan simbol kasih sayang, kenyamanan, dan sensualitas.
Di zaman dahulu, cokelat dianggap sebagai barang mewah yang hanya diperuntukkan bagi suku elit, yakni suku Maya dan suku Aztec.
Seiring perkembangan waktu, cokelat kemudian menyebar ke daratan Eropa sekitar tahun 1600-an.
Namun saat itu, cokelat belum menjadi hal yang diidentikkan dengan perayaan Hari Valentine.
Kemudian di tahun 1840-an, Valentine diusulkan menjadi hari libur di sebagian besar wilayah Eropa.
Untuk merayakan Valentine, seseorang biasanya akan memberikan hadiah ke pasangannya.
Keterkaitan cokelat dengan Valentine itu sendiri tidak lepas dari sosok yang bernama Richard Cadbury, seorang keturunan keluarga produsen cokelat asal Inggris. Untuk meningkatkan penjualannya, Cadbury melakukan inovasi pada produk cokelat yang dijual.
Ia pun menambahkan mentega pada biji kakao untuk menghasilkan rasa cokelat yang lebih enak.
Hasil dari inovasi tersebut adalah lahirnya produk varian cokelat baru yang disebut dengan dark chocolate atau cokelat masak pekat.
Di tahun 1861, Cadbury mulai menjual cokelat yang diproduksi oleh perusahannya dengan kemasan kotak berbentuk hati.
Untuk mempercantik tampilan kotak cokelat miliknya, Cadbury menambah gambar Cupid dan bunga mawar di atasnya.
Dari sinilah awal mula cokelat berkembang menjadi hadiah Valentine. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Cokelat-Toko.jpg)