Emak-emak di Mamuju Menjerit, Harga Minyak Goreng di Pasar Belum Juga Turun
"Sangat sengasara kita ini Ibu rumah tangga, harga minyak belum turun-turun juga," ungkap Erni saat ditemui Tribun-Sulbar.com, Senin (10/1/2022).
Penulis: Abd Rahman | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Seorang ibu rumah tangga di Mamuju, Erni (28) mengeluhkan harga sembako minyak goreng yang masih mahal.
Kenaikan harga minyak goreng membuat lapisan masyarakat menjerit terutama ibu rumah tangga.
Ibu rumah tangga, Erni (28) mengaku, makin terbebani dengan mahalnya harga minyak goreng.
"Sangat sengasara kita ini Ibu rumah tangga, harga minyak belum turun-turun juga," ungkap Erni saat ditemui Tribun-Sulbar.com, Senin (10/1/2022).
Baca juga: Tumpukan Sampah di Kompleks Pasar Baru Mamuju Akhirnya Diangkut Dinas Kebersihan
Baca juga: Harga Minyak Goreng Kemasan 2 Liter Masih Rp 45 Ribu di Pasar Baru Mamuju
Disebutkan, apalagi di masa Pandemi Covid-19 membuat pendapatan menurun dan sangat berdampak pada ekonomi.
"Sekarang masa pandemi, membuat kita semakin susah," ungkapnya.
Selain harga minyak, kebutuhan pokok lainnya juga naik seperti telur, cabe dan bawang semakin membuat menjerit.
Sehingga, ia berharap pemerintah harus memberikan solusi untuk menormalkan kembali harga-harga bahan pokok.

Diketahui, harga minyak goreng Rp 21 ribu per liter, sebelumnya berada di harga Rp 16 ribu.
Sementara untuk harga telur masih berada di hsrga Rp 50 ribu per rak.
Harga minyak goreng dua liter masih bertahan di harga Rp 45 ribu.
Harga cabai keriting juga masih berada di harga Rp 40 ribu per kilogram.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman