Stunting Mamuju

Atasi Stunting, Bupati Sutinah Minta Masyarakat Manfaatkan Jaminan Kesehatan Semesta BPJS Kesehatan

Sehingga dia memberi peringatan kepada instrumen kesehatan, termasuk para kepala puskesmas maupun lurah dan camat, untuk lebih cermat dalam mengawasi

Editor: Ilham Mulyawan
Diskominfo Mamuju
Bupati Sutinah Suhardi saat membuka program penanganan Stunting melalui Diseminasi dan Publikasi data stunting,yang di gelar di grand Maleo Hotel. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi menyoroti tingginya angka stunting di Kabupaten Mamuju.

Dia menyebut, dari 360 kabupaten kota setanah air, Mamuju tergolong daerah level akut kronik dengan persentase prevalensi stunting diatas 20 persen, sebagaimana batas minimal yang ditetapkan WHO.

"Tingginya angka stunting bukan sebuah prestasi, dan perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak, " ujar Sutinah saat membuka program penanganan Stunting melalui Diseminasi dan Publikasi data stunting,yang di gelar di grand Maleo Hotel, seperti dilansir dari rilis yang diterima.

Stunting memang masalah serius jika tak segera ditangani, sebab dapat menimbulkan masalah kurang gizi kronis yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak (kerdil), tidak hanya disebabkan oleh persoalan kesehatan saja, melainkan oleh faktor yang multi dimensi, mulai dari kondisi sosial hingga persoalan ekonomi juga menjadi hal yang menyebabkan kasus ini masih sangat tinggi di Mamuju.

Sehingga dia memberi peringatan kepada instrumen kesehatan, termasuk para kepala puskesmas maupun lurah dan camat, untuk lebih cermat dalam mengawasi persoalan ini, sehinga dapat ditekan lebih dini agar kasus stunting dapat berkurang.

"Terutama dalam membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menekan angka stunting yang dimulai dari lingkungan terkecil keluarga," tambahnya.

Dia juga meminta masyarakat memanfaatkan jaminan kesehatan semesta atau Universal Health coverage (UHC), dalam bentuk kepesertaan BPJS, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang tidak dijamin dalam layanan kesehatan gratis.

"Kalau ada warga yang belum terdata bisa langsung melaporkan, karena kita masih ada kuota kosong," katanya lagi. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved