Bullying di SMPN 1 Kalukku
Jadi Korban Bullying, Siswi SMP Negeri 1 Kalukku Akan Dipindahkan ke Sekolah Lain
Ia mengaku, setelah kejadian ini ia akan melihat perkembangan di sekolah karena jangan sampai anaknya terus merasa khawatir.
Penulis: Abd Rahman | Editor: Ilham Mulyawan
"Kami pihak sekolah tidak pernah membiarkan perkelahian itu terjadi, waktu kejadian, kami langsung hentikan," terang Nawawi Yusuf via telepon kepada Tribun-Sulbar.com, Kamis (2/12/2021).
Dia menegaskan bahwa tak ada satupun guru membiarkan terjadi perkelahian itu.
Bahkan kata dia pihak sekolah langsung melerai saat peristiwa itu terjadi.
"Saya langsung menelpon ke pihak kepolisian, untuk menangani kasus tersebut," katanya lagi.
Nawawi Yusuf menjelaskan perilaku siswa yang berbuat anarkis bukan tanpa sebab.
Melainkan faktor terlalu lama belajar dalam jaringan (daring).
"Perlu dipahami juga kalau peserta didik, kemarin terlalu lama belajar online," tegasnya.
Hal tersebut membuat pendidikan karakter peserta didik menurun drastis.
Dia mengelak jika orang tua siswa yang anaknya jadi korban, murni menyalahkan pihak sekolah.

Walau kata dia, saat itu Satuan Pengaman (Satpam) sekolah tidak berada di lokasi.
Sehingga kejadian tersebut membuat dua siswa mengalami luka memar.
Pihak sekolah pun sudah bertemu dengan orang tua siswa untuk mediasi persoalan itu.
Namun pihak sekolah melimpahkan kejadian itu ke pihak yang berwajib, dalam hal ini Kepolisian Sektor (Polsek) Kalukku. (*)