Jalan Poros Tabone-Nosu Rusak Parah, Pemuda Tagih Janji Pemda Mamasa & Pemprov Sulbar

Sementara jalan ini merupakan akses utama masyarakat mengakut hasil pertanian dan kebutuhan sehari-hari.

Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Hasrul Rusdi
Tribun-Sulbar.com/Misbah Sabaruddin
Kondisi Jalan Poros Tabone-Nosu kian parah, warga bergotong-royong menarik mobil agar bisa melintas. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Jalan penghubung kecamatan, poros Tabone, Kecamatan Sumarorong, Nosu dan Pana, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), kembali mendapat sorotan dari masyarakat.

Pasalnya, beberapa bulan terakhir, kondisi jalan tersebut semakin rusak parah.

Saat musim hujan, ruas jalan licin dan berlubang akibat tergerus.

Kondisi itu diperparah longsor di sejumlah titik.

Akibatnya, kendaraan roda dua maupun roda empat sulit melintas.

Baca juga: Selama PPKM Level 3 di Momen Nataru, ASN DIlarang Cuti dan Keluar Daerah Mulai 20 Desember

Baca juga: Gelar Juara EPA Hingga Predikat Pelatih dan Pemain Terbaik, 2021 Tahun Luar Biasa untuk Akademi PSM

Kondisi Jalan Poros Tabone-Nosu kian parah, warga bergotong-royong menarik mobil agar bisa melintas.
Kondisi Jalan Poros Tabone-Nosu kian parah, warga bergotong-royong menarik mobil agar bisa melintas. (Tribun-Sulbar.com/Misbah Sabaruddin)

Sementara jalan ini merupakan akses utama masyarakat mengakut hasil pertanian dan kebutuhan sehari-hari.

Lantaran kian, parah dan tidak mendapat perhatian pemerintah, kondisi jalan itu dikeluhkan masyarakat.

Termasuk Risal Landolalan, pemuda asal Kecamatan Nosu.

Risal Landolalan kepada Jurnalis Tribun-Sulbar.com mengaku menyangkan sikap pemerintah daerah Kabupaten Mamasa dan Provinsi Sulbar yang terkesan abai terhdap persoalan itu.

Ichal sapaan akrab Risal Landolalan menuding pemerintah tidak konsistensi terhadap penanganan jalan itu.

"Pemda Mamasa dan Pemprop Sulbar sangat inkonsistensi terhadap persolan jalan ini.

Alat berat yang kemarin dijanjikan sama sekali tidak pernah difungsikan, bahkan sekarang tidak tahu dikemanakan alat itu," ujar Risal, via WhatsApp, Sabtu (27/11/2021).

Karena kesal, Risal meminta pemerintah berhenti mebohongi rakyat Nosu dan Pana.

"Stop bohongi rakyat. Kami bosan dengan janji Pemda Mamasa," pinta Risal.

Kata Risal, jika periode Bupati dan Wakil Bupati Mamasa berakhir di tahun 2023 dan jalan tersebut tidak tuntas, maka dianggap gagal dalam menjalankan roda pemerintahan.

"Selama ini kebohongan mereka menginjak-injak harga diri dan martabat kami," tegas Risal.

Bahkan kata Risal, persoalan jalan itu menjadi pembahasan serius bagi masyarakat Nosu dan Pana'.

Tak hanya menagih janji Pemda dan Pemprov, Risal juga meminta legislatif peka terhadap persoalan masyarakat.

"Peran serta anggota Legislatif dari wilayah 2, terutama dari dapil Nosu dan Pana agar eka melihat kondisi jalan Tabone-Nosu-Pana," pinta Risal lagi.

Risal berharap pemerintah bisa menghadirkan alat berat mengerjakan beberapa titik longsor di poros Tabone-Nosu-Pana.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com/Semuel Mesakaraeng

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved