Basarnas Mamuju
Waspadai Ancaman La Nina di Sulbar, Basarnas Mamuju Siaga 24 Jam
Menurut Muhammad Arif dalam menghadapi dampak fenomena alam ini, pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN - SULBAR. COM, POLMAN - Badan SAR Nasional (Basarnas) tengah mewaspadai ancaman La Nina.
Fenomena alam itu menyebabkan udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan lebih tinggi, bahkan hingga level ekstrem.
Curah hujan tinggi yang disertai angin kencang, selain berdampak pada sejumlah sektor berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.
Baca juga: Fenomena La Nina, Kepala BMKG Majene: Masih Normal, Namun Tetap Waspada
Baca juga: APA Itu La Nina? BMKG Prediksi Terjadi Akhir Tahun Ini hingga Awal 2022, Dampaknya di Indonesia
Seperti banjir dan tanah longsor.
"Kami sudah mendapatkan informasi itu (fenomena La Nina), dan kami update setiap hari informasi BMKG, " kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Mamuju, Muhammad Arif.
Menurut Muhammad Arif dalam menghadapi dampak fenomena alam ini, pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan.
Mulai dari kesiapan personil, peralatan dan beberapa perlengkapan lainnya yang dibutuhkan dalam penanganan bencana.
"Tanpa La Nina pu Basarnas selalu stand by 24 jam. Apalagi dengan adanya peringatan BMKG kami akan lebih tingkatkan, " tuturnya
Ancaman La Nina, Arif mengaku pihaknya sudah memetakan titik daerah yang rawan terhadap bencana.
Seperti bencana banjir, dan longsor.
Di Sulbar ada beberapa titik dianggap rawan bencana banjir.
"Termasuk Polman rawan dengan banjir, juga Kabupaten Pasangkayu, " ucapnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat Sulawesi Barat untuk selalu waspada.
"Kami imbau masyarakat untuk waspada dengan peringatan peringatan yang dikeluarkan BMKG, " harapnya.
Sekedar diketahui beberapa hari terakhir di wilayah Sulbar dilanda dengan bencana.
Bencana terjadi mulai banjir hingga longsor.
Untuk longsor terjadi di wilayah Majene dan Mamuju, sedangkan banjir dialami warga Polman. (san)