CPNS Sulbar
Pengumuman Hasil SKD CPNS Sulbar Telah Dirilis, Terkait Dugaan Kecurangan Ini Jawaban BKPP Mamasa
Terkait dugaan kecurangan SKD CPNS Mamasa beberapa waktu lalu, pihak Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Mamasa, masih bungkam
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM - Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah merilis nama-nama peserta Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang lolos hingga mereka yang didiskualifikasi.
Untuk wilayah Sulawesi Barat, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulbar juga telah mengumumkan nama-nama itu, via website mereka.
Mulai Titik lokasi (Tilok) tes di Mamuju, Pasangkayu dan Kabupaten Mamasa.
Baca juga: BKD Sulbar Umumkan Hasil SKD CPNS via Website, Bagaimana Nasib Peraih Nilai Tertinggi?
Terkait dugaan kecurangan SKD CPNS Mamasa beberapa waktu lalu, pihak Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Mamasa, Sulawesi Barat belum mau berkomentar banyak.
Berdasarkan informasi sebelumnya, Badan Kepegawaian Negara (BKN) menemukan adanya dugaan kecurangan pada Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2021.
Beredar surat edaran temuan ditujukan ke Menpan RB bahwa ada kecurangan di Sulbar.
Kecurangan itu terjadi di titik lokasi (tilok) Mandiri Cost-Sharing Mandiri Kabupaten Mamuju, Pasangkayu dan Provinsi Sulawesi Barat (Gedung PKK Prov Sulawesi Barat).
Pelaksanaan SKD CPNS di tilok mandiri cost-sharing ini berlangsung pada 14-25 September 2021.
Tim BKN yang bertugas telah melakukan pengecekan terhadap seluruh PC yang akan digunakan sesuai dengan Lampiran Peraturan BKN Nomor 2 Tahun 2021 dan Petunjuk Teknis Keamanan Informasi Pelaksanaan Seleksi CAT BKN Nomor FRM/OPR/029.
Baca juga: LINK Pengumuman Hasil SKD CPNS Sulbar, BKD Rilis via Website Nama-nama Lolos Hingga Didiskualifikasi
Laporan dugaan kecurangan berasal dari laporan Tim BKN pada 23 September 2021 dan media daring menunjukkan pengerjaan tidak wajar.
Satu PC dari tilok ini dibawa ke BKN Kantor Regional Makassar untuk dilakukan forensik IT oleh Tim BSSN.
Hasil forensik menunjukan terdapat aplikasi remote Zoho Meeting (Zoho Assist) yang diinstall pada 12 September 2021.
Aplikasi ini terbukti dipakai pada saat pelaksanaan SKD pada tanggal 16 September 2021 Sesi I.
Peserta diduga mendapat bantuan dari pihak lain mendapat nilai tertinggal nasional, yakni 510.
Dari hasil analisis ML, terdapat 40 orang yang terdeteksi melakukan kecurangan.