Tujuh Tahun Pemerintahan Joko Widodo, Kemenperin Nilai Kinerja Industri Manufaktur Kian Bagus
Tujuh tahun pemerintahan Joko Widodo, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai kinerja industri manufaktur kian bagus.
Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
Penerapan Kebijakan Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI)
Dalam menghadapi pandemi Covid 19, sektor industri sempat mengalami shock dan masih kikuk dalam menghadapi situasi yang sedemikian cepat berubah.
Pemerintah pun masih melakukan trial and error guna mencari formula yang tepat dalam penanganan Covid 19 untuk mencari keseimbangan antara sektor kesehatan dan ekonomi.
Mengingat, sektor kesehatan dan ekonomi tak dapt dipishkan karena sama-sama memiliki dampak yang besar dan luas terhadap kehidupan masyarakat.
Untuk itu, pemerintah menerapkan kebijakan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).
Untuk menyelamatkan eksistensi industri manfaktur di masa pandemi Covid 19.
Melalui IOMKI ini perusahaan industri bisa melakukan kegiatan industri selama pandemi dengan syarat menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Dan melaporkan setiap perkembangan kegiatan industri dan penerapan protokol kesehatan kepada pemerintah.
IOMKI ini mendorong terciptanya keseimbangan antara kepentingan kesehatan dan kepentingan ekonomi di sektor industri manufaktur dan memacu para pelaku industri untuk percaya diri dan dapat segera beradaptasi dengan kondisi pandemi.
Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia
Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia pun kembali bangkit dan terus menguat hingga Juni 2021.
Bahkan pada tahun 2021 ini PMI manufaktur Indonesia mencetak rekor angka tertinggi sepanjang sejarah yaitu 53,2 persen pada bulan Maret, 54,6 persen pada bulan April, dan 55,3 persen pada bulan Mei.
Sayangnya, merebaknya varian delta di Indonesia memaksa pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel.
Hal tersebut kemudian memberikan dampak pada geliat pelaku industri yang terhenti sementara dan berimbas pada menurunnya PMI manufaktur Indonesia ke level 40,1 persen pada Juli 2021.
Pada September 2021 PMI manufaktur Indonesia merangkak naik ke level ekspansif pada angka 52,2 persen.