Tribun Kuliner
Warkop Kopi Merdeka Launching Menu Baru Dirangkaikan Live Musik, Gratis Tester
Berikut beberapa menu baru yang dihadirkan coffe americano, long black, cappucino, coffe late, brow late, Jpanish late, mocca dan Bon-bon.
Penulis: Abd Rahman | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Warkop Kopi Merdeka launcing menu baru dirangkaikan dengan live musik, Sabtu (16/10/2021) malam.
Acara launching dihadiri muda-mudi yang ada di Mamuju khususnya para pencinta kopi.
Pengunjung dapat menikmati semua menu baru ditawarkan Warkop Kopi Merdeka secara cuma-cuma atau gratis.
Berikut beberapa menu baru yang dihadirkan coffe americano, long black, cappucino, coffe late, brow late, Jpanish late, mocca dan Bon-bon.
Yang special tentunya Ice Kopi Susu Merdeka.
Rasa kopi terbaru itu sangat menggugah rasa bagi penikmat kopi.
Warkop Kopi Merdeka berada di Jl RE Martadinata, Simboro,Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) itu mengahadirkan beragam menu kopi terbarunya.

Seni Mural di Warkop Kopi Merdeka Mamuju
Seni mural merupakan kegiatan mengekspresikan diri, dan menggembangkan kreativitas melalui media lukisan di dinding.
Banyak orang membuat mural untuk mengangkat tema kebudayaan atau jejak sejarah, sebagai identitas dalam berkarya melalui seni lukis.
Hal ini disadari pula oleh Hasri Jack, mantan aktivis yang dulunya kerap malang melintang di 'jalanan' Kota Makassar.
Saat menempuh dunia perkuliahan, dia aktif dalam setiap gerakan dan memantau berbagai kebijakan yang tidak pro rakyat.
Tentunya dalam mengawal dan mengavokasi berbagai persoalan dan pendampingan masyarakat dalam upaya mencari keadilan.

Pria yang kini berprofesi sebagai pengusaha itu juga menjadikan seni mural sebagai media mengekspresikan diri.
Seni-seni mural itu dibuatnya di dinding Warkop Kopi Merdeka miliknya yang berada di Jl. Martadinata, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Seni muralnya lebih mengarah ke pesan-pesan moral dari para pejuang dulu.
Sebut saja Presiden dan Wakil Presiden pertama RI, Soekarno serta Muhammad Hatta, kemudian Jenderal Sudirman dan para pejuang hingga aktivis seperti Tan Malaka, Marsinah, Wiji Thukul hingga Munir pun tergambar di sana.
Bahkan pejuang revolusi Kuba, Che Guevara pun terlukiskan dengan baik, lengkap dengan cerutu khasnya.
Tak hanya gambar para pejuang, Hasri melengkapinya beragam kata mutiara yang sangat menginovasi.
Seperti "Kejahatan akan menang, bila orang yang benar tidak melakukan apa-apa."
Ada pula "Jangan pernah bermimpi dapat membangun negara, kalau bangun pagi mu saja susah."
Ditemui jurnalis Tribun-Sulbar.com, Hasri Jack mengatakan bahwa seni mural di warkop miliknya, hanyalah bentuk pesan kepada generasi muda.
Dia merasa, kemajuan teknologi telah mengubah gaya hidup, tingkah laku, dan pergeseran norma umum generasi milenial.

Terutama teknologi kekinian yang dibenamkan di dalam perangkat handphone menjadi wadah bagi kebanyakan kaum milenial untuk bermain game online hingga menjadi suatu kecanduan.
"Ini sangat nampak kelihatan sekarang. Kita bisa lihat anak-anak muda kita ini justru malah lebih senang main game. Ada yang bahkan dari pagi sampai malam.
"Jika kita hitung-hitung berapa waktu terbuang yang digunakan hanya untuk main game berlama-lama di depan ponsel, banyak kegiatan produktif lain yang bisa dilakukan daripada hanya bermain ponsel, misalnya bagi pelajar mengerjakan tugas yang diberikan, atau bersosisalisai di masyarakat dengan membantu kegiatan sosisal," tambahnya.
Sehingga melalui seni mural di warkopnya itu, generasi muda yang datang berkunjung bisa memaknainya sebagai sebuah pesan dari para pejuang terdahulu.
Menurutnta, keberhasilan suatu negara dapat dilihat dari kualitas pemudanya.
Para pemuda, kata Hasri, mempunyai peran yang besar bagi setiap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan masyarakat.
Banyak hal positif yang dapat dilakukan seperti menghasilkan karya karya ilmiah yang dapat bermanfaat bagi masyarakat, peran aktif dilingkungan masyarakat, menjadi teladan yang baik masyarakat dan hal lain yang bersifat produktif.
"Maka dari itu, kepada seluruh pemuda, ayo kita bangun dari tidur kita, kita bangun dari sifat kemalasan kita. Bangsa ini butuh kalian para pemuda," pungkasnya. (*)