HUT ke 17 Sulbar
Simak Sejarah Pembentukan Sulawesi Barat, Diperjuangkan Sejak Tahun 1960
Perjuangan pembentukan Provinsi Sulawesi Barat kembali menemukan momentumnya pada tahun 1999 pasca gerakan reformasi.
TRIBUN-SULBAR.COM - Pembentukan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) telah diperjuangkan sejak tahun 1960.
Dikutip dari wikipedia.com, pada masa itu, pulau Sulawesi terdapat tiga provinsi yakni Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Tengah, dan Provinsi Sulawesi Utara.
Namun, pada tahun 1963 pemekaran provinsi di Pulau Sulawesi oleh pemerintah pusat adalah pembentukan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Usulan pembentukan Provinsi Sulawesi Barat tidak disetujui oleh Pemerintah Pusat.
Perjuangan pembentukan Provinsi Sulawesi Barat kembali menemukan momentumnya pada tahun 1999 pasca gerakan reformasi.
Pembentukan Provinsi Baru di Indonesia seperti terbentuknya Provinsi Banten, Provinsi Bangka Belitung dan Provinsi Gorontalo menjadi semangat gerakan perjuangan pembentukan provinsi Sulawesi Barat.
Perjuangan panjang pembentukan Provinsi Sulawesi Barat akhirnya terwujud melalui upaya massif rakyat Mandar.
Dengan dukungan Anggota DPR RI melalui usulan Hak Inisiatif Anggota DPR RI tentang Undang-Undang Pembentukan Daerah Otonom Baru.
Tanggal 5 Oktober 2004 Provinsi Sulawesi Barat Resmi terbentuk berdasarkan UU No. 26 Tahun 2004.
Ibu kota Provinsi Sulawesi Barat terletak di kecamatan Mamuju dan Simboro, Kabupaten Mamuju.
Luas wilayahnya sekitar 16,796.19 km⊃2;.
Suku-suku yang ada di provinsi ini terdiri dari Suku Mandar (49,15%), Toraja (13,95%), Bugis (10,79%), Kaili (5,50%), Jawa (5,38%), Makassar (1,59%) dan suku lainnya (13,65%).
Sumber Kekayaan Alam
Sulawesi Barat dikenal memiliki banyak objek lokasi wisata.
Selain kakao, daerah ini juga penghasil kopi robusta ataupun kopi arabika, kelapa dan cengkih.
Di sektor pertambangan terdapat kandungan emas, batubara dan minyak bumi.
Masa penjajahan
Pada masa penjajahan, wilayah Provinsi Sulawesi Barat adalah bagian dari 7 wilayah pemerintahan yang dikenal dengan nama Afdeling Mandar.
Afdeling Mandar berpusat di Majene dan meliputi empat onder afdeling, yaitu:
Onder Afdeling Majene beribu kota Majene; Onder Afdeling Mamuju beribu kota Mamuju; Onder Afdeling Polewali beribu kota Polewali; Onder Afdeling Mamasa beribu Kota Mamasa.
Onder Afdeling Majene, Mamuju dan Polewali yang terletak di sepanjang garis pantai barat pulau Sulawesi mencakup 7 wilayah kerajaan.
Kesatuan Hukum Adat yang dikenal dengan nama Pitu Baqbana Binanga (Tujuh Kerajaan di Muara Sungai) yang meliputi:
Balanipa di Onder Afdeling Polewali (dipimpin oleh Ambo Caca Daeng Magasing);
Binuang di Onder Afdeling Polewali;
Sendana di Onder Afdeling Majene;
Banggae/Majene di Onder Afdeling Majene;
Pamboang di Onder Afdeling Majene;
Mamuju di Onder Afdeling Mamuju;
Tappalang di Onder Afdeling Mamuju.
Bahasa
Bahasa resmi instansi pemerintahan di Sulawesi Barat adalah bahasa Indonesia.
Hingga 2019, Badan Bahasa mencatat ada 9 bahasa daerah di Sulawesi Barat.
Kesembilan bahasa tersebut adalah: (1) Baras, (2) Benggaulu, (3) Budong-Budong, (4) Kone-Kone'e, (5) Mamasa, (6) Mamuju, (7) Mandar, (8) Pannei, dan (9) Topoiyo.
Agama
Provinsi Sulawesi Barat dikenal juga sebagai daerah yang memiliki keragaman agama.
Penganut Agama Islam 82.22%, Protestan 14.82% , Katolik 1.47%, Hindu 1.25% , Budha 0.04%, Konghucu 0.01