Kisah Inspiratif
KISAH Febrianto Wijaya, Pensiun Dini dari Sepakbola dan Cetak Pemain Muda Berbakat dari Akademi PSM
Pria kelahiran Mamuju, 20 Februari 1990 ini mengawali karier sepakbolanya dari Talinting, Kasiwa, Mamuju.
Dia bertekad mampu mewadahi para pemuda, yang kelak bisa menjadi bintang masa depan PSM dan sepakbola Indonesia.

Kesibukannya sebagai legislator tak menjadi penghalang baginya untuk dapat berkontribusi di dunia sepakbola, khususnya tim PSM yang telah membesarkan namanya.
Bagi Anto, pemain akademi adalah aset tim.
Tidak ada perbedaan antara mereka.

Semua memiliki kesempatan yang sama untuk bermain.
Perjuangannya membina pemain muda membuahkan hasil positif.
Tak sedikit pemain binaan Akademi PSM kemudian menjadi pemain andalan PSM.
Bahkan dua pemainnya, M Rafli Asrul dan Edgar Amping sudah dua kali menjalani latihan bersama tim Garuda Select di Inggris.
Ditambah Renaldi yang baru-baru ini dipanggil Timnas U-18.

Di Akademi PSM, dia fokus membangun pemain agar mempunyai teknik bagus dan mental terasah.
"Dari pengalaman saya, musuh utama pemain adalah dirinya sendiri.
"Apakah mereka mampu menaklukkan dirinya secara mental bertanding, mental latihan, kedispilinan dan attitude," ujarnya.
Dia meyakini, pemain harus melalui proses panjang, dengan perjuangan tak gampang.
Ditambah kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya.
"Saya memang sudah tidak aktif lagi sebagai pemain, tapi bukan berarti saya tak lagi berkontribusi. Inilah dedikasi saya untuk sepakbola Indonesia, khususnya PSM," pungkasnya. (*)