RSUD Regional
7 Fakta Polemik RS Pemprov Sulbar: Anggaran Proyek Tak Jelas hingga Pasien Terganggu
"Pak Doni Munardo kembali berkunjung dan mengapresiasi semua fasilitas perawatan tenda darurat rumah sakit," kata Direktur RSUD Regional Sulbar, Indah
Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pascagempa 6,2 Magnitudo menghantam kabupaten Mamuju dan Majene Sulawesi Barat (Sulbar) Rumah Sakit Regional masih saja terjadi permasalahan.
Terbaru, pihak kontraktor membongkar utang Pemprov Sulbar yang belum dibayar hingga tenda darurat sebagai ruang perawatan dibongkar.
Pemilik material paving block dan pasir, sudah muak dijanji-janji akan dibayar namun hingga Agustus 2021 tak kunjung dibayar.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Regional Sulbar berada di Jl RE Martadinata, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Berikut tujuh fakta dirangkum Tribun-Sulbar.com soal RSUD Regional Sulbar:
1. Rumah Sakit Rusak Parah
Bulan Januari tahun 2021 luka mendalam dirasakan masyarakat Sulawesi Barat (Sulbar).
Terjadinya gempa 6,2 Magnitudo membuat pelayanan RSUD Regional Sulbar sempat terganggu.
Pasien rawat inap berhamburan di halaman rumah sakit karena khawatir gedung bisa saja runtuh.
Pasien biasa dan pasien Covid-19 juga ikut bercampur saat itu.
Para perawat juga kewalahan memberikan pelayanan, ditambah harus memikirkan keselamatannya.
Akibat gempa tersebut, gedung RSUD Regional Sulbar mengalami rusak berat.
Hingga ruang perawatan tak digunakan karena ditakutkan gedung runtuh.

2. Perawatan di Tenda Darurat
Memasuki masa tanggap darurat pada tanggal (21/1/2021) pihak rumah sakit mendirikan tenda darurat untuk pasien.