Wapres Berbaju Adat Mandar

Inilah Pattuqduq Towaine, Baju Adat Mandar yang Akan Digunakan Wapres Ma'ruf Amin di HUT RI ke-76

Puttuqduq terdiri dari Baju Rawang Boko atau bisa juga Baju Pokkoq. Kemudian Lipaq Saqbe Mandar

Penulis: Nurhadi Hasbi | Editor: Ilham Mulyawan
Ilustrasi baju Pattuqduq Towaine dari Suku Mandar, Sulawesi Barat(Youtube/Em-Em Channel)
Ilustrasi baju Pattuqduq Towaine dari Suku Mandar, Sulawesi Barat(Youtube/Em-Em Channel) 

TRIBUN-SULBAR.COM - Inilah Pattuqduq Towaine, Baju Adat Mandar yang Akan Digunakan Wapres Ma'ruf Amin di HUT RI ke-76

Pada peringatan kemerdekaan RI ke-76 pada 17 Agustus 2021 mendatang, Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) KH Ma'ruf Amin dan istri Hj Wury Ma'ruf Amin akan mengenakan pakaian adat Sulawesi Barat.

Permintaan itu dituangkan dalam surat Sekretariat Wakil Presiden dengan nomor surat B-534/Setwapres/D-4/Prot/KK/08/08/2021.

Baca juga: Wapres Pakai Baju Adat Mandar di HUT RI ke-76, Budayawan: Mandar Adalah Indonesia

Perihal permohonan dukungan pakaian adat Sulawesi Barat (Sulbar).

Ditanda tangani Kepala Biro Protokoler dan Kerumahtanggaan Kementerian Sekretariat RI, Sekretariat Wakil Presiden Septo Harjono W S tanggal 6 Agustus 2021.

Wapres Ma'ruf Amin saat menjadi pembicara dalam acara Istighotsah Nasional dan Refleksi kemerdekaan RI ke-76 secara virtual, Minggu (8/8/2021).
Wapres Ma'ruf Amin saat menjadi pembicara dalam acara Istighotsah Nasional dan Refleksi kemerdekaan RI ke-76 secara virtual, Minggu (8/8/2021). (ist)

Hal ini dibenarkan Kepala Seksi Protokoler Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sulawesi Barat, Adi.

Dia mengatakan pihaknya sudah mempunyai model baju adat yang akan digunakan wapres.

"Berbahan Lipa' Sa'be Mandar merah (baca Sutra Mandar) serta baju pokko hijau untuk istri Wapres, kemudian Wapres menggunakan stelan jas tutup hitam, songkok adat dan lipa Sa'be," ujarnya.

Pakaian adat adalah sebuah representasi daerah atas budaya dari suku yang mendiami wilayah tersebut.

Merupakan ciri khas yang membedakan dengan daerah atau suku lainnya.

Penggunaannya biasanya dilakukan saat menghadiri acara-acara adat atau keagamaan tertentu.

Nah, Suku Mandar di Sulawesi Barat juga memiliki ragam pakaian adat dengan corak dan juga desain khusus yang berlandaskan pada sebuah filosofi.

Namanya Pattuqduq Towaine.

Baju ini mencerminkan busana yang digunakan oleh perempuan Mandar pada umumnya.

Kerap digunakan pada pernikahan adat maupun untuk busana tari Pattiqtuq.

Ornamen pelengkap baju ini jumlahnya cukup banyak menyesuaikan acara yang sedang dibawakan.

Untuk busana yang dipakai oleh perempuan mandar pada umumnya.

Puttuqduq terdiri dari Baju Rawang Boko atau bisa juga Baju Pokkoq,

Kemudian Lipaq Saqbe Mandar,

Lalu Lipaq Aqdi Diratte, Lipaq Aqdi Diratte Duattodong,

Dan terakhir hiasan kepala, badan dan tangan yang mencerminkan budaya Mandar.

Lipaq Saqbe, sarung dengan motif tenun khas Mandar sebagai bawahan.

Motif yang digunakan biasanya corak raja, corak biji delima, atau batu dadzima.

Untuk aksesori atau hiasan, mengenakan sanggul yang dilingkari hiasan bunga.

Kemudian pada pinggul memakai kawari yang dilengkapi dengan ikat pinggang yang disebut Sima-Simang.

Kalung koin emas juga menghiasai leher, serta Gallang Balleq sebagai gelang di kedua pergelangan tangan.

Sedangkan busana pria Mandar lebih sederhana karena hanya terdiri dari baju jas tutup terbuat dari bahan sutera bercorak bebas dengan warna hitam atau warna cerah.

Untuk hiasan pelengkapnya yaitu penutup kepala berwarna hitam dengan beberapa motif sebagai hiasan.

Bajumua juga ditambahkan juga kain sarung tenun yang dililit pada pinggang.

Busana Pattuqduq Towaine untuk pria sengaja dibuat sederhana karena ingin menunjukkan bahwa seorang laki-laki harus gesit dan cekatan,

Terutama dalam bekerja. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved