Paskibraka Sulbar

Polemik Paskibraka, Ketua PMKRI Minta Menpora Evaluasi Jajaran Dispora Sulbar

Arya dan Cristina gagal Paskibraka Nasional wakil Sulbar setelah dinyatakan positif Covid-19.

Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Munawwarah Ahmad
Benidiktus Papa
Benidiktus Papa, Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Arya Maulana Mulya dan Cristina gagal jadi pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Nasional wakili Sulawesi Barat (Sulbar), terus banjir dukungan.

Diantara delapan organisasi pelajar dan mahasiwa tergabung dalam aliansi pemerhati keadilan generasi muda provinsi Sulawesi Barat.

Kali ini dukungan kembali datang dari presidium pengurus pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).

Mereka turut mengecam polemik paskibraka gagal ke istana negara.

Arya dan Cristina gagal karena terpapar Covid-19.

Lalu berselang dua hari hasil swab tes Cristina dinyatakan negatif.

Sehingga, banyak pihak ikut prihatin atas kejadian ini.

Ketua Presidium PMKRI Periode 2020-2022, Benidiktus Papa menyampaikan keprihatiannya atas kasus tersebut.

"Sejak beberapa hari terakhir, saya intens mengikuti perkembangan peristiwa ini, bahkan kemarin saya menelpon pihak keluarga Kristina untuk mendengar langsung duduk persoalannya," kata Beni (sapaan) Selasa (3/8/2021).

Lanjutnya, pihaknya bersolidaritas kepada pihak siswa beserta keluarganya untuk mendapatkan keadilan.

"Persoalan ini adalah bagaimana rakyat kecil seperti Kristina, anak prestasi dari kampung harus mendapatkan keadilan,"tambahnya.

Beni juga mendorong dua hal ini agar kasus ini cepat berakhir.

"Pemerintah Pusat dalam hal ini kemenpora agar tetap melakukan evaluasi terhadap proses pergantian calon paskibraka di tingkat provinsi Sulbar serta mendukung Ombudsman RI untuk terlibat memantau, sebab dikhawatirkan terjadinya kesalahan wewenang oleh pejabat di tingkat provinsi," ungkap Beni.

Selanjutnya, PMKRI mendukung pemrintah pusat dalam hal ini Bapak Presiden RI agar memberikan atensi khusus terhadap siswa tersebut karena memiliki potensi patut diparesiasi negara.

"Saatnya pemerintah mendorong dan memperhatikan anak-anak kampung yang memiliki prestasi," tandasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved