Gempa Mamasa
BMKG: Gempa 5,3 SR yang Mengguncang Mamasa Tidak Berpotensi Tsunami
Adapun jenis dan mekanisme gempa bumi ini masuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar saddang
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Gempa berkekuatan Magnitudo 5.3 SR kembali mengguncang Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Kamis (22/7/2021) sekira pukul 01.44 Wita dini hari.
Titik gempa berada di 2.96 Lintang Selatan (LS), 119.43 Bujur Timur (BT) atau 12 kilometer sebelah tenggara. Kedalaman 10 Km.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kabupaten Mamasa Diguncang Gempa Magnitudo 5.2 SR, Warga Panik Berhamburan
Berdasarkan analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tidak berpotensi tsunami.

Adapun jenis dan mekanisme gempa bumi ini masuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar saddang, yang berdekatan dengan pusat episenter.
Berdasarkan laporan masyarakat, gempabumi ini dirasakan III MMI *(Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)*di Mamasa, Majene, Mamuju dan Kaluku, dirasakan II-III MMI di Majeng.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," demikian isi pernyataan yang dirilis oleh BMKG Wilayah IV Makassar.
"Hindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," tambah pihak BMKG.
Getaran gempa beruntun. Sangat dirasakan warga.
Warga panik dan berhamburan ke luar rumah.
"Saya panik, pas bangun mau kencing langsung saya rasa saya lari kembali ke dalam rumah ambil anak-anak," ungkap Jebrianto, warga Limbong Lopi, Desa Rante Tangnga, Kecamatan Tawalian.
Dari informasi sementara, sejumlah bangunan mengalmi retakan.
Satu diantaranya Makodim 1428 Mamasa.
Sebagian bangunan plafon beranda Kodim Mamasa berjatuhan.
Belum diperoleh jumlah kerusakan akibat gempa beruntun ini.
Hingga saat ini gempa susulan berkekuatan kecil masih terus dirasakan. (*)