StartUp

Sudah Rambah 5 Provinsi di Sulawesi, Aplikasi Ojol Draiv asal Luwuk akan Ekspansi ke Mamuju

Berbeda dengan Gojek atau Grab, stratup aplikasi ojol khas Sulawesi ini sudah capai 593,155 orderan, 52 ribu kostumer, 3100 mitra

Editor: Thamzil Thahir
tribun_palu/handover/asnawi
Owner DRAIV. -- Perintis dan owner Draiv, aplikasi ojek online lokal dari Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah,Ishak Umar. Merintis usaha jasa transportasi 2018, kini jangkauan orderan dan pelanggannya sudah mencapai 592 ribu. 

Setelah memilih menu, jatuhlah pada pisang goreng.

Dari menu pesan, seorang pengemudi menyapa.

“Sesuai aplikasi?” katanya memastikan alamat pesanan yang akan diantar.

Selang 30 menit, pria berjaket hijau-hitam itu bergegas turun dari kendaraan sembari membawa bingkisan dari tas kresek.

Ia yang masih mengenakan helm segera menyerahkan dua bingkisan.

Ia meluncur dari Teluk Lalong, Luwuk, Kabupaten Banggai dengan membawa pisang goreng.

Jaraknya sekitar 4 kilometer ke lokasi pesanan.

Total harganya Rp 40 ribu, sudah termasuk ongkos untuk mitra Draiv itu.

Pia itu bernama Muhamad Khaeran.

Dia telah menjadi mitra Draiv selama 10 bulan.

CV Mitra Indoteknologi yang memayungi Draiv hanya memungut 10 persen untuk setiap transaksi.

Sehingga pengemudi atau pengendara lebih banyak mendapatkan untung.

“Iya kami yang dapat lebih banyak karena yang berhubungan dengan konsumen,” tuturnya.

Pendapatan yang besar itu jika dikalkulasi dalam 1 bulan, mitra Draiv bisa mendapatkan sekitar Rp 3 juta per bulan atau Rp Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu per hari.

Bahkan, ujar dia, terdapat mitra Draiv yang memperoleh pendapatan Rp 5 sampai 7 juta per bulan.

Itu diketahuinya karena setiap akhir bulan terlihat mitra mana saja yang mendapatkan omset besar.

“Kalau malas jalan itu hanya Rp 1 juta atau Rp 1,5 juta per bulan,” kata Muhamad. (*)  

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved