StartUp
Sudah Rambah 5 Provinsi di Sulawesi, Aplikasi Ojol Draiv asal Luwuk akan Ekspansi ke Mamuju
Berbeda dengan Gojek atau Grab, stratup aplikasi ojol khas Sulawesi ini sudah capai 593,155 orderan, 52 ribu kostumer, 3100 mitra
Seseorang membutuhkan barang, tetapi harus datang langsung.
“Keresehan awal karena terbiasa pakai aplikasi Grab dan Gojek. Setiba di Luwuk tidak ada. Akhirnya jadi pemicu,” jelas Ishak.
Syaiful Usman berpengalaman di bidang informasi dan teknologi karena pernah bekerja di salah satu perusahaan pertambangan Batu Bara di Pulau Kalimantan.
Kala itu Syaifu ditugaskan di divisi yang mengurus teknologi.
“Basicnya IT. Lulusan jurusan Informatika di Gorontalo,” kata Ishak.
Ishak yang hanya alumni SMK Pertanian Gorontalo, juga pernah tinggal di DKI Jakarta dan terbiasa menggunakan aplikasi Gojek dan Grab.
“Awalnya, saya di Jakarta lama. Syaiful juga lama kerja di Kalimantan,” tutur duda anak dua ini.
Karena kegigihan keduanya, kini Draive telah ada di playstore dan sudah ada di 12 kabupaten/kota di Sulteng.
Tersisa di Kabupaten Parigi Moutong.
“Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara juga sudah. Manado, Makassar, dan Ternate sementara survei,” papar dia.
Draiv, aplikasi perusahaan rintisan atau Startup yang menyajikaj pesan antar dari Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng), kian besar.
Meskipun dididirikan dari daerah.
Aplikasi Draiv telah menyediakan berbagai layanan.
Mulai dari jasa transportasi, pesan-antar makanan, barber shop, sampai pesan antar cucian.
Awal diluncurkan hanya sekitar 50 kuliner, 30 motor dan 20 mobil.