Penampakan Batu Akik Ngalo yang Diburu Warga di Mamuju hingga Tewas Tertimbun Longsor
Kasim (43) tewas tertimbung tanah longsor saat berada di dalam lubang sedalam lebih dua meter untuk mencari Batu Akik Ngalo.
Penulis: Nurhadi | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Batu Akik Ngalo menjadi perburuan warga Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) sejak lama.
Batu Akik Ngalo dikenal juga Batu Akik Calsedoni Manakarra.
Batu Akik Ngalo memiliki warna khas seperti warna Anggur. Diklaim sangat bagus.
Baca juga: 6 Fakta Tewasnya Warga Mamuju Tertimbun Longsor Saat Cari Batu Akik
Baca juga: Kronologi Tewasnya Warga Saluleang Mamuju Saat Mencari Batu Akik
Di beberapa situs belanja online, Batu Akik Manakarra Calsedoni dibadrol dengan harga pantastis, ada yang hingga puluhan juta rupiah.
Tak heran, jika jenis batu akik satu ini menjadi perburuan warga Kabupaten Mamuju.
Rabu, 8 Juni 2021, Kepala Dusun Salulenag, Desa Saletto, Kecamatan Simboro, Mamuju, Kasim (43) tewas saat mencari bongkahan Batu Akik Ngalo di Desa Tanetepao, Kecamatan Tapalang Barat, Mamuju.

Kasim tewas tertimbung tanah longsor saat berada di dalam lubang sedalam lebih dua meter untuk mencari Batu Akik Ngalo. Longsor terjadi tiga kali menyebabkan korban tidak tertolong.
Kasim bersama rekannya, Ismail, Rahman dan Madi mencari baru Akik Ngalo hingga malam, kejadian naas itu dialami korban sekira Pukul 20.00 WITA.
Motif Batu Akik Ngalo
Batu Akik Ngalo memang sangat populer di kalangan pecinta cincin permata.
Batu Akik Ngalo dominan bermotif bola-bola dan lumut.
Pernah pameran dalam kontes batu akik bertajuk SDK Manakarra Gemstone Expo 2015 di halaman kantor perpustakaan daerah Mamuju.
Baca juga: Kata Kadis PU Majene Soal Jalan Rusak Dikeluhkan Warga Desa Tallambalao
Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Saluleang Mamuju Tewas Tertimbun Saat Cari Batu Akik
Diburu dengan Ritual Khusus
Konon, warga kerap melakukan ritual khusus untuk memburu Batu Akik Ngalo.
Para pemburu harus menggelar sesajen dan memotong ayam hitam atau dikenal dengan nama ayam Cemani. Ini informasi yang dihimpun Tribun-sulbar.com.
Batu Akin satu ini juga diklaim memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi.
Hanya ada di daerah Botteng dan sekitarnya, Kabupaten Mamuju, Sulbar.
Batu ini memang sulit ditemukan karena letaknya hingga 5 meter di bawah permukaan tanah.
Sulit dicari, sehingga masih ada kelompok masyarakat yang meyakini mencari batu tersebut dengan cara menggelar ritual.(*)
Tribunsulbar.com