Belum Ada Judul

Nurra Datau, Aktris Cantik Pemeran Belum Ada Judul Korban Kekerasan Seksual

Kejadian itu membuat kondisi psikologi Nurra Datau terguncang. Tak hanya itu, bahkan berdampak pada kehidupannya sehari-hari di sekolah.

Editor: Nurhadi Hasbi
ig Nurra Datau
NURRA DATAU - Pemeran Film "Belum Ada Judul" 
Ringkasan Berita:
  • Nurra Datau perankan Maria, siswi korban kekerasan seksual, dalam film Belum Ada Judul yang tayang 20 November 2025.
  • Ia melakukan riset mendalam untuk memahami dampak psikologis korban dan menekankan pengalaman setiap penyintas berbeda.
  • Film juga menyorot guru Umar Bakri yang menghadapi dilema hukum dan sosial sambil melindungi muridnya, mengangkat isu pendidikan dan kekerasan seksual.

 

TRIBUN-SULBAR.COM - Inilah kisah Nurra Datau, aktris cantik menjadi korban kekerasan seksual.

Nurra Datau, merupakan salah satu pemeran dalam Film Belum Ada Judul.

Film yang akan tayang di Bioskop mulai hari ini, Kamis 20 November 2025.

Nurra Datau, mendapatkan perlakuan tak pantas dari teman sekolahnya.

Baca juga: Cerita Rae Lil Black: Eks Bintang Film Dewasa yang Akhirnya Mantap Masuk Islam

Kejadian itu membuat kondisi psikologi Nurra Datau terguncang.

Tak hanya itu, bahkan berdampak pada kehidupannya sehari-hari di sekolah.

Karena, pelecehan seksual yang dialami menimbulkan konflik di sekolahnya.

Bahkan membuat seorang guru populer terseret masalah hukum.

Namun, cerita ini tak terjadi di kehidupan nyata.

Tetapi, dalam film "Belum Ada Judul" yang dibintangi Nurra Datau.

Dalam film tersebut ia memerankan karakter Maria, seorang siswi yang mengalami kekerasan seksual. 

Meski perannya berat dan sarat emosi, Nurra mengaku menjalani proses pendalaman karakter dengan penuh tanggung jawab dan riset yang matang.

Nurra bercerita bahwa persiapan untuk memerankan Maria tidak bisa dilakukan secara sembarangan. 

Ia harus memahami bahwa pengalaman kekerasan seksual meninggalkan dampak berbeda bagi setiap korban.

"Iya, jadi kebetulan aku banyak ngobrol ya, saat sebelum itu dan apalagi saat dapat peran itu bahwa ternyata respons dari orang-orang yang mendapatkan kekerasan seksual tuh beda-beda loh, gitu," ujar Nurra Datau di kawasan Thamrin Jakarta Pusat, Senin (17/11/2025).

"Ya dan aku rasa itu jadi bekal yang menarik banget dan bekal yang penting banget untuk aku representasikan di film ini,” ungkapnya.

Riset dan diskusi dengan berbagai narasumber membuat Nurra semakin sadar bahwa karakter Maria tidak bisa digambarkan secara seragam. 

Setiap korban punya cara sendiri dalam menyimpan luka, bereaksi, hingga mencoba bertahan. 

Ketika ditanya soal kesulitan memainkan karakter seberat itu, Nurra justru mengaku prosesnya berjalan lebih ringan dibanding yang dibayangkan banyak orang.

"Kebetulan karena research-nya udah tepat gitu dan juga waktu itu, kebetulan apa ya, di circle teman-teman yang membuat aku merasa nyaman dan aman juga," kata Nurra.

"Jadi rasanya, mudah gitu memainkan karakter ini," jelasnya.

Meski demikian, karakter Maria tetap menjadi salah satu peran yang paling menantang secara emosional bagi Nurra. 

Ia berharap representasi yang ia tampilkan dalam film dapat menghormati pengalaman para penyintas dan membantu membuka ruang diskusi yang lebih sensitif dan empatik mengenai isu kekerasan seksual.

Film ini berkisah tentang Umar Bakri, seorang guru yang selalu semangat mengajar di SMA Nawasena. 

Ia pun dihormati oleh murid-muridnya. Namun, ia menyimpan rahasia besar demi melindungi masa depan muridnya, Maria

Umar Bakri adalah seorang guru yang menjadi idola di SMA Nawasena, terutama bagi siswi bernama Maria. 

Kehidupan profesionalnya sebagai guru penuh dedikasi beriringan dengan peran sebagai ayah tunggal bagi putri semata wayangnya, Magda.

Magda, gadis berusia 17 tahun yang hidup dengan polio, tumbuh menjadi sosok mandiri dan bersemangat. 

Kehidupan sederhana mereka terasa utuh dan harmonis, penuh kasih sayang dan komitmen terhadap pendidikan.

Kehidupan yang damai itu berubah ketika sebuah insiden terjadi di sekolah. Rekaman Umar menampar Marlon, seorang siswa dari keluarga kaya, viral di media sosial hingga memicu perdebatan.

Namun, Umar memilih diam dan keputusan ini bukan sekadar untuk menyembunyikan kesalahan, melainkan untuk menjaga rahasia besar yang jika terbongkar, justru bisa menghancurkan masa depan murid-muridnya.

Dalam sekejap, reputasi Umar runtuh, ia dihujat publik, dikucilkan, bahkan harus menghadapi proses hukum. 

Di ruang sidang, semua pihak menuntut jawaban dari Umar. Namun, ia tetap memilih bungkam.

Adapun film ini terinspirasi dari lagu "Belum Ada Judul" ciptaan Iwan Fals beberapa tahun lalu yang kemudian digarap jadi film.

Film Belum Ada Judul rencananya siap tayang di bioskop Indonesia mulai 20 November 2025 mendatang.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribun sulbar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved