Cuaca Buruk

Nelayan di Polman Libur Melaut, Cuaca Buruk Gelombang 3 Meter Disertai Angin Kencang

Para nelayan nampak pulang lebih awal untuk menghindari gelombang tinggi disertai angin kencang.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Abd Rahman
FAHRUN RAMLI
CUACA BURUK - Nelayan di Lingkungan Kalawa, Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polman, Sulbar mulai khawatir melaut lantaran cuaca buruk, Jumat (14/11/2025). Para nelayan nampak pulang lebih awal untuk menghindari gelombang tinggi disertai angin kencang. 

Ringkasan Berita:
  1. Nelayan di Lingkungan Kalawa, Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) takut melaut karena cuaca buruk
  2. Para nelayan nampak pulang lebih awal untuk menghindari gelombang tinggi disertai angin kencang.
  3. Puluhan perahu nelayan hanya terparkir di bibir pantai, mereka berhenti sementara karena takut.
  4. Ibrahim menyebut gelombang tinggi juga membuat tangkapan ikan di laut tidak maksimal.
 

 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN- Nelayan di Lingkungan Kalawa, Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) mulai khawatir melaut lantaran cuaca buruk, Jumat (14/11/2025).

Para nelayan nampak pulang lebih awal untuk menghindari gelombang tinggi disertai angin kencang.

Cuaca buruk gelombang tinggi disertai angin kencang ini sudah satu pekan melanda perairan wilayah Polman.

Baca juga: Apes,Rumah Pedagang di Polman Kemalingan saat Berjualan di Pasar, Uang Rp17 Juta dan 5 BPKB Raib

Baca juga: Musim Hujan, Kasus ISPA dan Dispepsia Melonjak di Puskesmas Bambu Mamuju

Menurut para nelayan cuaca buruk sering kali melanda pada sore menjelang malam hari.

Puluhan perahu nelayan hanya terparkir di bibir pantai, mereka berhenti sementara karena takut.

Aktivis di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kalawa juga nampak sepi, tak ada warga menuggu kedatangan perahu nelayan.

"Kalau nadapatki cuaca buruk, itu gelombang hampir capai tiga meter, kita khawatir, takut juga," ungkap nelayan, Ibrahim kepada wartawan.

Dia menyampaikan gelombang tinggi disertai angin kencang mencapai tiga meter.

Dapat membahayakan keselamatan para nelayan, serta sering kali merusak kapal penangkap ikan.

Ibrahim mengaku beberapa hari terakhir harus pulang lebih awal dari laut untuk hindari cuaca buruk.

"Kita pulang lebih awal biarmi sedikit ikan, ada juga beberapa nelayan tidak turun ke laut lagi," ungkapnya.

Dia menyebut sudah satu pekan ini gelombang tinggi disertai angin kencang melanda perairan.

Mulai dari wilayah pesisir Kecamatan Binuang hingga di Polewali, membuat nelayan khawatir.

Ibrahim menyebut gelombang tinggi juga membuat tangkapan ikan di laut tidak maksimal.

"Kalau bagus cuaca bisa penuh tempat penyimpanan ikan, gelombang tinggi kita sudah tangkap ikan," ungkapnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved