IRT Gantung Diri

KRONOLOGI IRT 3 Anak di Desa Patampanua Polman Ditemukan Tak Bernyawa dengan Tali di Leher

HS ditemukan dengan kondisi tergantung dengan tali di leher di rumahnya di Desa Patampanua Polman, Sulawesi Barat

Editor: Ilham Mulyawan
Polres Polman
Olah TKP - Polisi olah TKP penemuan mayat wanita inisial HS (40) di kediaman korban di Dusun Bulubawang, Desa Patampanua, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat pada Minggu (9/11/2025) sekitar pukul 10.45 WITA. 
Ringkasan Berita:Ringkasan Berita
1. HS ditemukan tak bernyawa dengan tali di leher pada Minggu (9/11/2025). ditemukan tak bernyawa di kediamannya di Dusun Bulubawang, Desa Patampanua, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman)
2. Korban diketahui telah bercerai sejak 6 tahun lalu dan kini tinggal bersama ketiga anaknya
3. Korban sempat menjadi TKW di Arab Saudi selama dua tahun sebelum memutuskan kembali ke kampung halaman

 


TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN — Seorang wanita inisial HS (40) ditemukan tak bernyawa di kediamannya di Dusun Bulubawang, Desa Patampanua, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat pada Minggu (9/11/2025) sekitar pukul 10.45 WITA.

HS ditemukan dengan kondisi tergantung dengan tali di leher. 

Kapolsek Urban Wonomulyo, AKP Sandy Indrajatiwiguna, membenarkan kejadian tersebut.

Baca juga: Detik-detik Ditemukanya Bilqis di Jambi, Bocah Hilang Diculik Taman Pakui Sayang Makassar

Baca juga: IPM Sulbar Naik, Pasangkayu Catat Pengeluaran Per Kapita Tertinggi Rp12,64 Juta per Tahun

Ia mengatakan, peristiwa itu pertama kali diketahui oleh adik korban yang datang ke rumahnya namun tidak mendapat jawaban.

Saat masuk ke dalam rumah, ia mendapati sang kakak sudah dalam keadaan tergantung di tiang tengah rumah kayu milik korban.

Petugas dari Polres Polman bersama anggota Polsek Urban Wonomulyo langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.

Berdasarkan keterangan saksi IH, saudara kandung korban, HS tinggal bersama tiga anaknya dan diketahui telah bercerai dari suaminya sekitar enam tahun lalu. 

Sehari-hari, korban dikenal berjualan kue untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Peristiwa itu bermula ketika NH, adik korban yang lain datang ke rumah korban untuk meminjam perabotan rumah tangga. 

Setelah beberapa kali memanggil dan tidak mendapat respons, ia memutuskan masuk ke dalam rumah dan menemukan kakaknya sudah dalam keadaan tergantung. 

Ia pun segera memanggil keluarga dan warga sekitar untuk meminta pertolongan.

Antar Pesanan Kue 

Saksi lain, Dewi Pratiri Syam (38), kerabat korban, menuturkan bahwa sebelum kejadian, HS masih beraktivitas seperti biasa. 

Bahkan pagi hari sebelum ditemukan meninggal, korban sempat menghubunginya untuk mengantarkan pesanan kue yang dibuat bersama.

“Selama ini almarhumah tidak pernah mengeluh atau bercerita punya masalah pribadi. Kami semua tidak menyangka beliau melakukan hal seperti ini,” ujar Dewi.

Dari hasil pemeriksaan awal pihak kepolisian, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban selain ciri khas kematian akibat gantung diri.

Keluarga korban menolak dilakukan otopsi dan telah menandatangani surat pernyataan resmi. 

Jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimandikan dan dimakamkan sesuai syariat Islam.

Diketahui, HS sempat bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi selama sekitar dua tahun. 

Setelah kembali ke Indonesia, ia menetap bersama anak-anaknya dan menjalani kehidupan sederhana dengan berjualan kue.

Pihak kepolisian masih terus mendalami kemungkinan penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya.

Keluarga menyebut, selama ini korban tidak pernah menunjukkan tanda-tanda depresi maupun tekanan hidup yang berat. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved