Hari Pahlawan Nasional

Mengapa Pertempuran Surabaya 10 November Jadi Hari Pahlawan Nasional? Ada Peran Jurnalis di Baliknya

Pertempuran itu menggugurkan 20 ribu rakyat di medan perang dan 150 ribu orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya.

Editor: Nurhadi Hasbi
canva ai
PAHLAWAN NASIONAL - Ilustrasi pertempuran Surabaya diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional 10 November 1945 

Pada 9 November 1945, ia memberikan semangat kepada pejuang dengan berpidato di radio atau pertemuan langsung.

Mayjen Sungkono juga memimpin langsung pertempuran, sehingga Surabaya mendapat julukan “Kota Pahlawan”.

4. KH Hasyim Asy'ari

KH Hasyim Asy'ari adalah pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Perannya dalam Pertempuran Surabaya dimulai dengan fatwa 'Resolusi Jihad' yang dikeluarkan pada 22 Oktober 1945.

Fatwa ini memuat kewajiban berjihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Pidato Bung Tomo terinspirasi dari resolusi jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy'ari.

5. Mayjen Moestopo

Mayjen Moestopo adalah salah satu tokoh Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.

Sebelumnya, Moestopo mengikuti pelatihan tentara Pembela Tanah Air (PETA) angkatan kedua di Bogor, Jawa Barat.

Setelah pelatihan, ia diangkat sebagai komandan kompi di Sidoarjo.

Mayjen Moestopo ikut serta dalam menghadang pasukan Inggris sebelum pertempuran meletus.

6. HR Mohammad Mangoendiprodjo

Mohammad Mangoendiprodjo memimpin Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan memiliki peran penting dalam Pertempuran Surabaya.

Pada 10 November 1945, ia berperan sebagai wakil Indonesia dalam kontak biro dengan pasukan Inggris di Surabaya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved